
PALANGKA RAYA – Untuk mengurangi kekerasan terhadap perempuan, perlu adanya pengertian kepada masyarakat. Banyaknya eksploitasi sumber daya manusia, berdampak kekerasan kepada Perempuan.
Dalam dialog Publik dan Workshop yang dilaksanakan Kamis 6/12 lalu, di hotel Hawai jalan bubut, dihadiri dari elemen masyarakat, komunitas perempuan, mahasiswa di palangka raya dinas pemberdayaan perempuan dan anak kalimantan tengah, serta undangan lainnya.
Solidaritas perempuan indonesia Puspa dewi mengungkapkan, dialog yang dislenggarakan diharapkan akan menjadi ruang bagi masyarakat di kalimantan tengah, untuk melihat fakta-fakta yang dialami oleh perempuan didalam mengelola sumber daya alam.
“Eksploitasi sumber daya alam itu, mempengaruhi terhadap sumber kehidupan, berkaitan dengan kampanye enam belas hari anti kekerasan terhadap perempuan, kekerasan tidak hanya berupa seksual, atau domestik, tetapi ada juga kekerasan yang dialami dalam hal ketimpangan, kesenjangan ekonomi,” kata Puspa Dewi belum lama ini.
Seorang perempuan perlu mengetahui dan sadar, dalam diri seorang perempuan jika mengalami tindakan kekerasan yang dialaminya, apakah tindakan yang dialami melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) ataukah tidak.
“Dalam situasi, dimana seorang perempuan ada yang tidak berani melaporkan, hal ini perlu adanya pendampingan, Berupa Hak Pendampingan, pendampingan Hukum,
Serta saling memberi dorongan sesama perempuan, agar kekerasan kepada Perempuan tidak terjadi,” tandasnya. (dha-KPFM)
596 Views