jpnn.com, JAKARTA – Presiden Mahasiswa Universitas Trisaksi (Usakti) Dino Ardiansyah membantah ada aktor di balik gelombang besar demo mahasiswa.
Menurut dia, gerakan mahasiswa di daerah hingga ke pusat dipicu kekecewaan terhadap upaya pelemahan terhadap KPK. Keberadaan lembaga antirasuah itu dilemahkan dengan revisi UU KPK.
“KPK itu produk reformasi yang harus dikawal. Ketika KPK dilemahkan, kami mahasiwa akan melawan,” kata Dino, Sabtu (28/9).
Dia pun heran dengan isu yang meragukan kemurnian aksi mahasiswa. Padahal gerakan mahasiswa ini diikuti hampir semua kampus besar.
“Kalau masih ada yang bertanya-tanya kenapa baru sekarang mahasiwa bergerak, itu karena kami melihat negara ini sudah genting dalam penegakan hukum. KPK yang menyatukan gerakan mahasiswa. Bukan sekelompok orang,” tegasnya.
Selama in, lanjut Dino, mahasiswa diam karena KPK sebagai lembaga satu-satunya yang dinilai masih objektif dalam penegakan hukum, tidak diutak-atik. Ketika KPK dilemahkan ini yang memersatukan mahasiswa.
Memang, kata Dino, bukan hanya masalah KPK yang disuarakan mahasiswa. Ada banyak aturan yang dirumuskan DPR RI jadi sorotan mahasiswa.
“KPK hanya salah satu pintu masuk. Sebab, banyak persoalan bangsa yang harus dibereskan. Kami sebagai mahasiswa, hanya bisa menyuarakan aspirasi masyarakat Indonesia lewat aksi demonstrasi. Dan, kami yakin cara ini masih efektif untuk mengubah keadaan,” tandasnya. (esy/jpnn)