Finishing Tim Tamu Tak Cukup Klinis

AC Milan’s Polish forward Krzysztof Piatek reacts after missing a goal opportunity during the Italian Serie A football match AC Milan vs Inter Milan on September 21, 2019 at the San Siro stadium in Milan. (Photo by Miguel MEDINA / AFP)

TURIN-Lajutan laga pekan kelima Serie A Liga Italia 2019/20 di tengah pekan ini terus berlanjut. Salah satunya yang tersisa adalah duel Torino vs Milan yang dimainkan (27/9) waktu setempat. Stadion Olimpico Torino jadi saksi saling jegal dua tim ini.    Pasca kekalahan di Derby Milan, kubu tim tamu ingin meraup poin penuh dan mainkan pemain terbaiknya seperti Krzysztof Piatek dan Hakan Calhanoglu sejak awal. Sedangkan duet Simone zaza dan Andrea Belotti jadi andalan Torino di lini depan.

Gol pembuka hadir pertama di laga ini lewat penalti setelah Rafael Leao dijatuhkan oleh bek Torino. Piatek yang jadi algojo, sukses tuntaskan tugas tersebut dan mengubah skor jadi 0-1 di menit ke-19. Itu merupakan gol kedua dari lima penampilan sang pemain Polandia berusia 24 tahun ini.

Milan sendiri punya kesempatan beberapa kali untuk gandakan keunggulan. Tapi sayangnya finishing mereka tak cukup klinis untuk tambah gol di laga itu. Skor 0-1 bertahan hingga jeda.

Memasuki interval kedua, laga Torino vs Milan mulai saling jual beli serangan. Tim tuan rumah bangkit dan coba curi gol kali ini. Benar saja, pada menit ke-72, Belotti sukses buat gol apik setelah sepakan kerasnya tak terbendung Gianluigi Donnarumma. Skor berubah 1-1 di laga Torino vs Milan ini.

Hanya berselang empat menit dari gol pertama Belotti, dia sukses cetak brace lewat sepakan akrobatiknya di menit ke-76. Milan malah tertinggal dan kesulitan untuk samakan kedudukan.

Diavolo ditusuk untuk ketiga kalinya dari lima laga perdana awal musim Liga Italia setelah takluk 2-1 oleh tuan rumah Torino. Dua gol  Toro dilesakkan oleh Andrea Belotti. Dalam 11 penampilan terkininya untuk klub dan negaranya Italia, striker dan kapten klub berusia 25 tahun itu sudah mencetak 10 gol.

Pekan lalu Krzysztof Piatek gagal menyelamatkan nasib Milan saat ditaklukkan rival sekotanya, Inter, dengan skor 0-2. Nah, dini hari kemarin, sekali lagi ia gagal menyelamatkan Rossoneri. Dengan posisi Torino 2-1 Milan ini pasukan Marco Giampaolo itu gagal naik ke posisi kelima klasemen Liga Italia dengan poin sembilan.

Rossoneri kini terpuruk ke urutan 10 dengan poin enam saja. Masih sangat jauh dibandingkan Inter yang berkuasa di puncak klasemen dengan poin 15 dan Juventus di posisi kedua dengan poin 13. Tapi musim masih sangat panjang, masih menyisakan 33 pertandingan lagi yang menjadi harapan bagi The Devils.

Pertandingan di kandang Il Toro ini berlangsung ketat dengan Milan sedikit saja lebih unggul dalam soal dominasi bola. Tapi untuk urusan tembakan tepat sasaran, keduanya sama banyak dengan mencatatkan tiga shots on goal. Tapi untuk urusan serangan melenceng, Milan lebih jago dengan 11 percobaan serangan banding enam milik Torino.

Sementara itu pencetak gol Milan, Krzysztof Piatek, adalah musuh Cristiano Ronaldo untuk urusan banyak-banyakan mencetak gol. Musim lalu striker Polandia mantan pemain Genoa ini menyumbangkan 22 gol, dengan dua di antaranya berasal dari titik 12 pas. Jumlah itu satu lebih banyak daripada yang berhasil didapatkan bintang Portugal dan mantan pemain Real Madrid, Ronaldo. Dari 21 gol CR7, lima datang dari titik penalti.

Dengan perolehan golnya ke gawang Torino itu, Piatek juga sudah menjadi mimpi buruk bagi sang striker Juventus tersebut, mengoleksi jumlah gol sama, dua. Tapi kali ini puncak top skor Liga Italia masih dikuasai Domenico Berardi dengan lima gol dan dua assist. Urutan kedua ada lima pemain dengan masing-masing empat gol, termasuk Ciro Immobile dari Lazio dan Andrea Belotti dari Torino. (net/hen)

280 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.