Persiapkan VAR Untuk 2021

Ketua Umum PSSI Moch Iriawan

JAKARTA- Video Assistent Referee (VAR) jadi salah satu agenda pembahasan dalam Kongres, dua hari lalu.  Rencananya, tahun ini PSSI akan melakukan pengecekan kepada 18 klub Liga 1 mengenai kesiapan untuk  penerapan VAR.  PSSI juga akan menyiapkan sembilan materi kursus VAR yang akan diikuti oleh 35 wasit Liga 1.

Ketua Umum PSSI Moch Iriawan mengatakan, setekah pengecekan dan pelatihan untuk wasit selesai, pihaknya akan melakukan evaluasi kembali. Jika semua berjalan baik, pada 2021 mendatang Liga 1 sudah bisa menerapkan VAR. ’’Bertahap ya karena memang tidak mudah,’’ tuturnya.

Tapi, yang jelas,  venue-venue yang bakal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 dan sudah ditetapkan FIFA bisa menerapkannya. Sebab, pada Piala Dunia U-20 tahun depan, FIFA akan menggunakan VAR. ’’Ya kemungkinan besar pakai, peralatannya kan bawa dari sana semua, wasitnya juga,’’ kata Iwan Bule-sapaan akrab Moch Iriawan.

Beberapa voters mendukung penerapan VAR. Salah satunya CEO PSM Makassar Munafri Arifuddin.  Alasannya? Tentu untuk mengembalikan kepercayaan masyarakan terhadap kualitas wasit. ’’Yang paling realistis memang VAR. Tapi memang harus kembali lagi, infrastruktur sanggup tidak. Pelan-pelan Indonesia harus  membenahi itu,’’ ujar Munafri.

Sekertaris Persebaya Surabaya Ram Surahman menuturkan daripada menunggu kehadiran VAR terlalu lama, PSSI harusnya bisa menggunakan dulu metode yang digunakan Green Force dalam Forever Game melawan Persis Solo (11/1). Pada laga tersebut, wasit diberikan fasilitas berupa  kamera kecil yang dipasang di jersey bagian depan.

Ram menyebut hal tersebut cukup membantu untuk memberikan gambaran situasi nyata di dalam lapangan. ’’Kejadian yang melibatkan wasit dan pemain bisa tahu. Jadi siapa yang salah nanti ketahuan. Kalau ada kamera, efektif untuk mengambil keputusan,’’ jelas Ram.

Sementara itu, Manajemen PS Tira-Persikabo harus gigit jari.  Sebab, Kongres Tahunan PSSI kemarin tidak membahas soal perubahan nama Tira-Persikabo menjadi Persikabo. Bahkan, Iwan Bule menyebut The Army akan tetap memakai nama Tira-Persikabo di Liga 1 2020. Hal itu juga berlaku untuk klub lain seperti Perseru Badak Lampung FC hingga Bogor FC Sulut United. ’’Nanti ada aturan khusus mengenai hal tersebut, mengenai perubahan nama,’’ tegas Iwan Bule.

Iwan Bule menyebut masih harus berdiskusi lebih dulu. Terutama di internal PSSI. Nantinya, jika ada aturan yang menyebut boleh ada perubahan dan seperti apa prosesnya secara sah dan legal, PSSI tentu akan mengizinkan perubahan nama tersebut. ’’Belum disahkan sampai saat ini,’’ tuturnya.

Di sisi lain,  Direktur Pengembangan Bisnis Tira-Persikabo Rhendie Arindra mengaku tidak tahu jika perubahan nama timnya belum disahkan oleh PSSI.  Padahal, manajemen sudah mengajukan untuk perubahan nama itu kepada PSSI sejak lama. ’’Suratnya sudah kami ajukan beberapa bulan lalu. jadi saya tidak bisa bicara apa-apa, belum mendapat update ya,’’ terang Rhendie. (rid/bas/jpg)

206 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.