jpnn.com, JAKARTA – Selamat pagi pembaca setia JPNN berikut ini adalah lima berita terpopuler hingga pagi ini di JPNN.com.
1. Tiga Syarat Guru Honorer Bisa Mendapat Gaji dari Dana BOS
Pemerintah mengubah kebijakan penyaluran dan penggunaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyatakan melalui kebijakan Merdeka Belajar episode ketiga, penggunaan dana BOS dibuat fleksibel.
Hal ini sebagai salah satu cara untuk meningkatan kesejahteraan guru-guru honorer.
2. Tak Akan Mau Jadi Calon Ketum PAN Lagi
Dradjad H Wibowo yang baru saja kalah pada pemilihan calon ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) dalam kongres di Kendari, Sulawesi Tenggara mengaku akan bertahan di parpol yang selama ini menaunginya itu.
Dalam proses pemilihan ketua umum PAN di kongres di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2), Dradjad memperoleh enam suara, sedangkan pemenangnya adalah Zulkifli Hasan dengan 331 suara.
3. Tolong Perjelas Nasib Honorer K2
Koordinator Daerah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Kabupaten Bondowoso Jufri mengungkapkan harapan agar status seluruh rekannya diperjelas.
Sebenarnya, ada harapan di tahun ini masalah honorer K2 tuntas karena pemerintahan baru telah resmi dilantik beserta para menterinya. Nyatanya, sampai sekarang belum tuntas.
4. Aturan Baru Dana BOS Rawan Dipidana
Ketum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim menilai, episode ke-3 Merdeka Belajar Mendikbud Nadiem Makarim terkait dana BOS memberikan dampak negatif. Meskipun dia mengakui ada sisi positifnya juga.
Penambahan 50 persen untuk honorer sesungguhnya kontraproduktif dengan keputusan DPR dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk menghapuskan sistem honorer, seharusnya bukan jadi 50 persen tetapi menjadi 0 persen.
Baca selengkapnya, klik link di bawah ini :
5. Kongres PAN Ricuh, Saling Lempar Kursi di Depan Zulhas dan Amien Rais
Kongres V PAN di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2) ricuh.
Kericuhan terjadi ketika rapat pleno di ruang sidang utama lantai dua Hotel Claro saat membahas tata tertib (tatib). Belum jelas siapa biang keladi kericuhan.
Namun, aksi lempar kursi tidak terhindarkan. Para peserta sempat adu mulut. Teriakan-teriakan terdengar dari para peserta.