PALANGKA RAYA-Sebagai pemimpin daerah, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran selalu mengharapkan agar anak-anak Kalteng bisa mengembangkan potensi diri dan mampu bersaing dalam dunia kerja. Khususnya bagi para lulusan SMA/SMK yang tak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Untuk itu, berbagai program dilaksanakan pemprov demi menciptakan generasi Kalteng siap kerja dan berdaya saing.
“Saya menginginkan ada SMK unggulan di Kalteng ini. Harapan saya bahwa anak-anak lulusan SMK itu sudah siap bekerja setelah lulus dari sekolah,” kata Sugianto Sabran.
Menanggapi harapan gubernur, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalteng R Syahril Tarigan menyebutkan, tahun ini pihaknya telah memiliki program-program bagi lulusan SMA/SMK di Kalteng. Program-program yang dibuat itu bertujuan agar generasi muda Kalteng lulusan SMA/SMK mampu bekerja dan berdaya saing, sebagaimana yang dikehendaki kepala daerah.
“Iya, kami menyiapkan lulusan SMA/SMK di Kalteng ini menjadi sumber daya manusia (SDM) yang siap bekerja. Dari sisi penyiapan tenaga kerja, kami telah melaksanakan pelatihan yang dikombinasi dengan pemagangan. Hal ini akan kami terapkan kembali pada tahun ini,” katanya kepada Kalteng Pos, kemarin (3/2).
Lebih lanjut dijelaskan Syahril, putra-putri Kalteng yang merupakan lulusan SMA/SMK direkrut, kemudian diberikan pelatihan selama sebulan. Setelah melewati masa pelatihan, mereka yang telah direkrut itu diberi kesempatan untuk menjalani magang selama tiga atau empat bulan. Ia menambahkan, program ini bukan hanya diberlakukan bagi para lulusan SMK, tapi juga terbuka bagi lulusan SMA. Dalam program ini, pihaknya lebih memprioritaskan bagi para lulusan SMK, karena dinilai lebih siap bekerja. Meski demikian, bukan berarti pihaknya menutup kesempatan bagi para lulusan SMA yang berminat dengan program ini.
“Berdasarkan hasil evaluasi selama 2019 lalu, mereka (peserta pelatihan, red) yang ikut program ini melalui Disnakertrans Kalteng maupun kabupaten/kota, sekitar 50 hingga 60 persen sudah bekerja. Bahkan ada yang sudah direkrut oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kalteng ini,” jelasnya.
Dibeberkan Syahril, beberapa pelatihan yang diberikan bagi peserta yang mengikuti program ini, di antaranya pelatihan menjahit, otomotif, dan alat berat. Tahun lalu, katanya, sekitar 200 orang telah ter-cover dalam program ini. Pihaknya berharap agar program ini tetap berjalan. Bila perlu, anggaran yang disiapkan pemerintah untuk realisasi program ini kian tahun kian ditingkatkan. Dengan demikian, pihaknya bisa mengakomodasi lebih dari 200 peserta untuk program pelatihan ini. (abw/ala/dar)