PANGKALAN BUN – Aparat Polres Kobar memastikan, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh Asmara (54), seorang nelayan yang jenazahnya ditemukan terdampar di tepi laut Dusun Teluk Ranggau, Desa Sungai Cabang, Kobar. Kapolres Kobar AKBP E Dharma B Ginting melalui Kasatpolair Iptu Afandi Kusean mengatakan, polisi sudah melakukan identifikasi terhadap kondisi jenazah tersebut.
Pihaknya juga menjelaskan, informasi ini sendiri sempat mengalami hambatan. Selain lokasi penemuan yang cukup jauh dan sulit dijangkau, minimnya sinyal juga membuat aparat mesti bekerja ekstra. Polisi yang mendapatkan laporan pun, langsung mencari keterangan dari berbagai pihak untuk memastikan awal mula terjadinya laka laut, sampai ditemukannya korban dalam posisi tertelungkup.
Saat ditemukan, korban masih mengenakan pakaian. “Kami masih melakukan pencarian terhadap kelotok korban, karena sampai saat ini (kemarin, red) belum ditemukan dan diperkirakan hilang tenggelam,” pungkasnya.
Sementara itu, Komandan Pos TNI AL Letda Rio mengatakan, pihaknya sudah berkali-kali mengingatkan para nelayan khususnya yang menggunakan kapal tradisional ataupun yang modern, agar selalu menyiapkan alat keselamatan. Sehingga apabila terjadi ombak atau badai besar, bisa melakukan tindakan atau antisipasi.
Dan kejadian ini, pihaknya mendapatkan laporan dari warga terkait adanya korban laka laut tenggelamnya kelotok, yang menyebabkan meninggalnya satu orang nelayan yakni Asmara, warga Dusun Teluk Ranggau, Desa Sungai Cabang, Kecamatan Kumai, Kobar.
“Kami langsung berkoordinasi dengan Satpolair Polres Kobar untuk dilakukan tindakan identifikasi. Kami bersinergi baik dengan polisi dan warga agar jenazah bisa dievakuasi,” katanya. (son/ami/nto)