PALANGKA RAYA – Banyaknya remaja yang terjerat kasus hukum akibat tidak bijak dalam bermedia sosial (Medsos), menjadi perhatian serius Ikatan Jurnalis Tepevisi Indonesia (IJTI) Kaltng. Karena itu, IJTI Kalteng menggelar workshop bijak bermedia sosial di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Palangka Raya.
Ketua IJTI Kalteng Tantawi Jauhari mengatakan, kegiatan workshop ini dilaksanakan dalam rangka memberikan pemahaman kepada generasi muda, khususnya remaja dalam bermedia sosial. Selama ini, banyak remaja dan pemuda yang diamankan oleh aparat terkait postingan di media sosial.
“Kami dari IJTI menggelar workshop agar adik-adik pelajar sebagai generasi penerus bisa dapat memahami tugas dan fungsi jurnalis. Dan juga bijak dalam bermedia sosial diera digital saat ini,” ucap Tantawi.
Perwakilan Metro TV Kalteng ini menyebut, program dan kegiatan workshop IJTI juga sejalan dengan program pemerintah dalam sosialisasi kepada masyarakat dalam bijak bermedia sosial. “Kegiatan ini juga didukung oleh Pak Gubernur Sugianto Sabran. Saat ini informasi hoax melalui media, khususnya media sosial sangat mudah tersebar. Untuk itu, IJTI juga gencjar memberikan pelatihan dan workshop,” ujarnya.
Sementara itu, Bendahara IJTI Kalteng Yustinus mengingatkan, agar media sosial digunakan sebagai media yang bermanfaat. Bukan untuk menyebar haox, fitnah, dan ujaran kebencian, SARA dan hal negatif lainnya. Sebab, jika itu terjadi, maka akan berhadapan dengan hukum.
“Istilahnya jangan sampai jempol menjadi harimau mu. Kalau dulu istilah ini sering dikenal dengan mulutmu harimau mu. Saat ini, itu bergeser menajdi jempol mu harimau mu, karena kita menyebar hoax dan hal melawan hukum lainnya bisa dengan jempol melalui media sosial,” kata Yustinus.
Menurutnya, pelajar harus diberikan pemahaman sejak dini untuk bijak bermedia sosial. Dia mengaku prihatin dengan banyaknya kasus hukum yang menyeret remaja karena tidak bijak dalam bermedia sosial.
“Kami sebagai media mainstrem sangat sedih banyaknya laporan dan kasus hukum yang menjerat generasi muda terkait media sosial. Tetapi saya yakin adik-adik SMAN 1semuanya bijak bermedia sosial dan juga bisa menjadi agen peradaban untuk kemajuan daerah,” pungkasnya.
Hadir dan pemeteri dalam kegiatan Workshop IJTI Kalteng tersebut Ketua IJTI Tantawi Jauhri, Sekretaris Imam Mangkunegara, Bendahara Yustinus dan Poppy Monica. Dan juga Guru SMAN 1 Palangka Raya.
Editor :dar
Reporter : arj