Covid-19 Belum Mereda, Sebaiknya New Normal Ditunda

Risiko Tinggi di Palangka Raya, Kapuas dan Gunung Mas

SENIN (29/6), tercatat sudah mencapi 881 kasus kasus positif Covid-19 di Kalteng. Gubernur H Sugianto Sabran selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng melalui juru bicaranya Astrid Teresa menyebut, ada tiga daerah dengan risiko tinggi, yakni Palangka Raya, Kabupaten Kapuas, dan Kabupaten Gunung Mas (Gumas). “Ini berdasarkan hasil penilaian risiko kenaikan kasus persebaran Covid-19 di Kalteng sehari sebelumnya,” katanya, kemarin (29/6).

Berdasarkan perhitungan, Kota Palangka Raya memiliki skor 1,24, Kabupaten Kapuas dengan skor 1,65 dan Kabupaten Gumas dengan skor 1,67.

Memperhatikan hasil penilaian risiko ini, gubernur menegaskan bahwa sesuai instruksi Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat, maka Kota Palangka Raya, Kabupaten Kapuas, dan Kabupaten Gunung Mas yang hasil skoringnya berada pada zona risiko tinggi tidak direkomendasikan melaksanakan tatanan kehidupan baru alias new normal.

“Gubernur menegaskan kepada bupati dan wali kota se-Kalteng untuk memperhatikan rekomendasi ini demi kesehatan dan keselamatan masyarakat,” ungkapnya.

Jika dibandingkan dengan data minggu sebelumnya, (21/6) lalu, ada lima kabupaten yang mengalami perubahan risiko. Di antaranya, Kabupaten Barito Timur dan Kabupaten Lamandau, dari risiko tinggi atau zona merah menjadi risiko sedang alias zona oranye. Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Seruyan, dari risiko sedang atau zona oranye menjadi risiko rendah atau zona kuning.

“Sedangkan Kabupaten Sukamara, dari risiko rendah atau zona kuning, menjadi tidak ada kasus atau bisa dikatakan zona hijau,” tegasnya.

Sementara itu, Kabupaten Seruyan yang sejak Sabtu (27/6) sudah tidak ada kasus lagi, karena seluruh pasien sudah sembuh. Belajar dari Seruyan, lanjutnya, seluruh gugus tugas kabupaten/kota diminta untuk aktif melakukan penginputan data ke aplikasi Bersatu Lawan Covid-19.

“Penilaian risiko masing-masing daerah dapat mencerminkan kondisi riil data dan fakta di masing-masing daerah,” pungkasnya. (kaltengpos/KPFM-101)

318 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.