PALANGKA RAYA – Melihat banyaknya capaian prestasi generasi muda di Kalteng yang sudah membawa nama baik Bumi Tambun Bungai dalam berbagai kegiatan mulai dari kancah nasional maupun internasional, perlu adanya komitmen bersama terhadap anggaran untuk pendidikan.
Ketua Komisi III DPRD Kalteng Bidang Kesejahteraan Rakyat Duwel Rawing mengatakan, dalam aturan sudah jelas, namun demikian kondisi di lapangan bidang pendidikan masih cukup memprihatinkan. Pihaknya meminta komitmen bersama pihak dalam hal ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng untuk komitmen.
Pihaknya menyebut, daerah lain untuk anggaran pendidikan sudah cukup tinggi daripada di Kalteng. “Contoh nyata saja misalnya di Kalsel, Jabar dan Jateng alokasi dana untuk sektor pendidikan diatas 40 persen,” ucapnya, belum lama ini.
Berbeda dengan Kalteng, politikus PDIP Kalteng ini menyebut bahwa alokasi dana untuk pendidikan di Kalteng berpatokan pada aturan yang sudah tertuang dalam undang-undang yang mengaturnya. Pasalnya, sesuai aturan undang-undang bahwa anggaran untuk pendidikan yakni 20 persen saja dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
“Kita (Kalteng,red) berpatokan pada amanat undang-undnag hanya 20 persen,” tegasnya.
Ditambahkannya, jika melihat angka statistik untuk angka partisipasi kasar (APK) SLTA baru mencapai angka 55 persen. “Artinya, ada 45 persen anak usia SLTA sudah tidak bersekolah karena berbagai sebab, termasuk minimnya fasilitas,” ucapnya anggota Dapil I Kalteng yang meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas (Gumas) ini.
Untuk itu, pihaknya mendorong agar anggaran pendidikan dapat lebih diperhatikan. (abw/ans/kpfm101)