Pemprov Kalteng Gelar PHI ke-94

Palangka Raya – Perempuan memiliki peran penting dalam berbagai peristiwa bersejarah di Indonesia. Kaum perempuan berkontribusi besar dalam berbagai sektor pembangunan. Hal itu disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI I Gusti Ayu Bintang Darmawati dalam acara Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-94 yang dilaksanakan oleh Pemprov Kalteng di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (13/12).
I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan bahwa HPI ini tak sama dengan Mothers Day. HPI merupakan hari yang mana semua kaum perempuan mengenang tanggal 22 Desember 1928 sebagai kongres pertama para perempuan untuk berani bersuara, bersatu dalam memperjuangkan hak, sekaligus bergerak bersama memajukan bangsa dalam suatu wadah Indonesia Merdeka.
“Peringatan Hari Ibu menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk merefleksikan betapa perempuan selalu hadir, berperan aktif, serta ikut berjuang dalam berbagai peristiwa besar di Indonesia. Keberhasilan perempuan dalam mendukung kemajuan bangsa sangat nyata, bahkan sebelum Indonesia meraih kemerdekaan,” ucap I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Ia menerangkan, hingga hari ini perempuan masih belum sepenuhnya setara dengan laki-laki. Hal itu terlihat jelas dari berbagai indeks dan data, baik indek pembangunan manusia, pembangunan gender, dan indeks pemberdayaan gender. Ketertinggalan ini bukan karena perempuan lemah atau tidak punya kemampuan, melainka karena berbagai kendala struktural yang menghambat perempuan untuk mendapatkan akses dan kontrol terhadap sumber daya manusia, berpartisipasi dalam pembangunan, dan setara dengan laki-laki dalam menerima manfaat pembangunan.
“Perempuan merupakan aset dan potensi yang luar biasa yang dapat berkontribusi secara signifikan terhadap kesejahteraan bersama jika mereka diberi kesempatan untuk berkarya bagi bangsa dan negara,” tuturnya.
Peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berperspektif gender menjadi salah satu program prioritas dari pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak hingga 2024. Perempuan yang berdaya secara ekonomi akan turut serta meningkatkan kesejahteraan keluarganya, memberikan nutrisi dan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya. Kesejahteraan keluarga juga bisa meminimalkan kekerasan dalam keluarga.
“Dalam kesempatan yang baik ini, dalam semangat Hari Ibu, kami mohon dukungan dari semua pihak untuk bersama-sama bergandengan tangan, menyatukan kekuatan untuk memberdayakan perempuan demi kesejahteraan semua orang,” kata I Gusti Ayu Bintang.
Di tempat yang sama, Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo menjelaskan, PHI merupakan bentuk penghargaan dan apresiasi atas perjuangan perempuan dari masa ke masa, sejak kongres perempuan pertama tahun 1928 yang menjadi tonggak perjuangan perempuan Indonesia.
“Perempuan Indonesia sudah sangat berperan dalam derap pembangunan di Indonesia. Dari perpektif kesetaraan gender pun, perbedaan peran perempuan dan laki-laki di Indonesia secara umum bisa dianggap tidak terlalu tampak, masih ditemui kesetaraan gender di berbagai bidang pembangunan,” ucapnya.
Pandemi Covid-19 saat ini memperlihatkan bahwa perempuan mendapat beban lebih berat. Seperti hasil survei UN Women bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta dan Indosat Ooredoo, bahwa pandemi Covid-19 telah memperparah kerentanan ekonomi perempuan dan ketidaksetaraan gender serta dapat mengancam upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Namun di samping itu ternyata perempuanlah yang mengambil peran pertama bergerak menanggapi bencana Covid-19, sebagai penggerak sosial dengan membuat gerakan gotong royong membangun kesadaran bersama untuk penyediaan makanan dan alat pelindung diri (masker).
Perempuan bergerak mengatasi kondisi ekonomi bangsa dengan memproduksi kebutuhan yang meningkat saat pandemi, seperti masker, disinfektan, alat pelindung diri, yang melibatkan banyak orang. Perempuan juga mengambil peran penting dalam memerangi Covid-19 dengan menjadi tenaga kesehatan, ilmuwan/peneliti, dan dapat diandalkan untuk mencegah penyebaran Covid 19 yakni melalui keluarga.
“Melalui PHI ke-94 tahun ini, saya berharap perempuan-perempuan Indonesia generasi masa kini dalam segala aktivitasnya tidak melupakan makna dari perjuangan perempuan Indonesia pada masa lalu, para perempuan generasi milenial, masa ini adalah milik kalian, mari warnai PHI dengan peran dan karya nyata bagi Indonesia tercinta,” ajaknya.
Sementara itu, Ketua I Bidang Pembinaan Karakter Keluarga TP-PKK Kalteng Hj Nunu Andriani Edy Pratowo menyampaikan bahwa peringatan Hari Ibu adalah peringatan tentang perjuangan perempuan yang terlibat dalam perjuangan bangsa merebut kemerdekaan dan pergerakan perempuan dalam menyuarakan hak guna mendapatkan perlindungan dan kesetaraan.
“Meski situasi pandemi terus membaik, tapi dampak yang ditimbulkan dalam kehidupan sosial dan ekonomi belum pulih sepenuhnya. Pandemi Covid-19 turut berdampak pada kaum perempuan. Namun realitas di lapangan berkata lain, terbukti perempuan muncul sebagai penyelamat keluarga, perempuan bergerak mengatasi kondisi ekonomi keluarga, di antaranya dengan memproduksi kebutuhan yang meningkat selama pandemic, seperti masker, disinfektan, dan alat pelindung, dengan melibatkan banyak orang. Perempuan juga mengambil peranan penting dalam memerangi Covid-19 dengan menjadi tenaga kesehatan,” ungkapnya.
Melalui momentum peringatan Hari Ibu ke-94 tahun ini, pihaknya berharap perempuan-perempuan di Kalteng, terutama generasi masa kini, tetap tangguh dan tidak melupakan makna perjuangan para pendahulu. “Selamat merayakan Hari Ibu ke-94 kepada saudara-saudaraku perempuan di Provinsi Kalteng,” tutup Hj Nunu.
Kegiatan puncak peringatan Hari Ibu di tingkat Provinsi Kalteng kali ini dihadiri Ketua I Bidang Pembinaan Karakter Keluarga TP-PKK Provinsi Kalteng Hj Nunu Andriani Edy Pratowo, Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalteng Anitha Nuryakin, serta para ketua dan anggota organisasi wanita se-Kalteng. (uut/ce/ala/kpfm)