
PALANGKA RAYA-Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah Bapak Ir Herson B. Aden MSi terus berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Kalteng. Ia mendorong siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) harus berdaya saing tinggi.
“Daya saing merupakan kata kunci dalam melihat outcome dari hasil lulusan. Jika selama ini hanya melihat dari output (Lulusan misalnya lulus 100 persen), tetapi tidak melihat outcome seperti apa. Ini yang tentu akan menjadi perhatian kita kedepan sesuai dengan instruksi Bapak Gubernur H Sugianto Sabran,”katanya kepada Kalteng Pos, Senin (20/2).
Menurut Herson, outcome atau hasil dapat tergambar dari lulusan siswa antara lain banyaknya lulusan SMA yang terserap dalam mengikuti pendidikan lanjut di perguruan tinggi baik negeri dan swasta. Terlebih terhadap perguruan tinggi yang sifatnya nasional dan memiliki keunggulan tertentu di Indonesia serta beberapa sekolah kedinasan seperti IPDN, sekolah kedinasan Telkom dan lainnya.
Dari situ bisa melihat seberapa besar peluang alumni yang ada atau siswa yang memiliki daya saing yang tinggi, untuk bisa terserap pada pasar perguruan tinggi maupun sekolah tinggi lainnya di Indonesia. Bahkan diharapkan bisa bersaing dikanca internasional. Begitu juga lulusan SMK di Kalteng dimana dipersiapkan untuk langsung masuk pada pasar tenaga kerja.
“Kita melihat seberapa besar lulusan kita yang lansung terserap pada pasar tenaga kerja dengan memiliki kualitas atau kompetensi khusus yang dibutuhkan oleh pasar tenaga kerja. Ini tentu menjadi harapan bagi pemerintah Provinsi Kalteng melalui Bapak Gubernur H Sugianto Sabran yang telah menugaskan Disdik untuk memetakan, seberapa besar peluang tersebut untuk bisa diserap oleh peserta didik yang berasal dari SMA dan SMK untuk pasar tenaga kerja diwilayah Kalteng,”tambah Herson lagi.
Pemerintah Provinsi melalui sektor pendidikan, selain melakukan upaya peningkatan kualitas juga peningkatan kompetensi peserta didik. Dengan menggunakan kurikulum merdeka, maka dapat memerikan kebebesan bagi sekolah untuk menentukan kompetensi tambahan yang sangat diperlukan peserta didik. Sehingga kedepan dapat memiliki daya saing tinggi sesuai keunggulan daerah masing-masing.
Upaya yang dilakukan pemerintah kedepan adalah akan membuat sekolah vokasi dimana mempersiapkan peserta didik alumni siswa SMA/SMA yang ingin menambah keahliannya agar bisa diserap pada pasar tenaga kerja sesuai kebutuhannya melalui program vokasi.
“Bapak gubernur telah melakukan kerjasama dengan berbagai universitas atau perguruan tinggi ternama di Indonesia seperti UI, ITB dan IPB dalam rangka melaksanakan program vokasi dimana universitas itu akan membuka kelas kampus di Kalteng, sesuai keunggulan daerah tersebut. Sehingga para alumni yang ada dapat langsung terserap tenaga kerja diwilayan itu,”tuturnya.
Harapannya tentu para peswerta didik bisa mengikuti program ini dan untuk tahap awal akan menjadi tanggungjawab pemerintah daerah. Tahap berikutnya peran serta swasta dalam menyiapkan pegawai melalui program fokasi tersebut, sehingga anak-anak langsung kontrak dengan perusahaan yang ada dan ketika menyelesaikan program fokasinya maka langsung bekerja diperusahaan itu.
Selain itu upaya deteksi terhadap minat dan bakat siswa, itu telah terdeteksi sejak awal untuk mengetahui minat dan profesionalismenya sehingga melalui bimbingan konseling sekolah masing-masing anak mulai memetakan.
Hal ini tentu juga perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak agar pemerintah dapat melaksanakan program ini sehingga mampu mewujudkan pemerataan pendidikan di Kalteng, selain ada program lainnya seperti guru kunjung dan lainnya. (nue/ala/kpfm)