Gubernur Kunjungi CFD, Mampu Menggerakan Roda Perekonomian

SEMARAKKAN UMKM: Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dan istri bersama Sekda Kalteng H Nuryakin dan istri saat meninjau lokasi CFD di Jalan Yos Sudarso, Palangka Raya, Minggu pagi (6/8). Foto: PANITIA CFD UNTUK KALTENG POS

PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pengembangan sektor ini dilakukan melalui program fasilitasi ruang bagi pelaku usaha untuk memasarkan produk. Salah satunya melalui event Car Free Day (CFD).

Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran meninjau langsung kawasan CFD Palangka Raya di Jalan Yos Sudarso, Minggu (6/8). Pagi itu gubernur didampingi langsung Ketua TP PKK Yulistra Ivo, Sekda Kalteng H Nuryakin beserta istri, kepala perangkat daerah terkait, dan pengurus CFD Palangka Raya.

“Sembari berjalan-jalan, jogging, juga berbelanja. Alhamdulillah, adanya CFD ini luar biasa, karena dapat menggerakkan UMKM daerah,” kata Sugianto kepada wartawan usai tinjauan.

Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai itu mengatakan, berdasarkan laporan panitia CFD, ada ratusan pelaku UMKM yang berjualan tiap minggu di lokasi CFD. Menurut gubernur, hal itu dapat menggerakkan roda perekonomian daerah.

“Tiap minggu ada ribuan orang yang berkunjung ke lokasi CFD, jumlah lapak dagangan sekitar 400-an. Ini bagus untuk pergerakan ekonomi daerah,” ujarnya.

Ditanya terkait dengan rencana pemindahan lokasi CFD, gubernur menyebut tidak bisa direalisasikan. Namun pihaknya akan berupaya untuk melakukan penataan yang lebih baik lagi lokasi CFD.

“Masih kami tata ya, kami terus berusaha menatanya agar makin bagus,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua CFD Kota Palangka Raya, Chandra Ardinata mengatakan, CFD diaktifkan kembali oleh Pemprov Kalteng pascapandemi Covid-19. Menurut Chandra, sektor UMKM di Kalteng, khususnya di Kota Palangka Raya membutuhkan wadah seperti CFD.

“UMKM kan salah satu penopang pendapatan di Palangka Raya. Harapan kami, CFD bisa diperhatikan kembali. Nantinya kalau Bundaran Besar sudah selesai direnovasi, lokasinya di situ lagi,” tutur Chandra kepada awak media.

Menurut Chandra lokasi yang paling tepat untuk CFD adalah Bundaran Besar, karena merupakan ikon ibu kota provinsi.

“Ikon Kalteng kan Bundaran Besar. Apalagi ke depannya Bundaran Besar akan lebih bagus lagi. Keinginan kami lokasi CFD tetap di Bundaran Besar. Tergantung lagi pada kebijakan pemerintah. Kami ngikut saja,” tuturnya.

Menanggapi soal isu pemindahan lokasi CFD, Chandra menegaskan, karena CFD bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat, maka penyelenggaraannya harus di dekat ikon-ikon atau pusat kota.

“CFD itu artinya hari bebas berkendara, jadi masyarakat bisa menikmati hari Minggu di jalanan yang bebas kendaraan, itu esensi CFD,” tuturnya.

Sejauh ini lokasi CFD masih di Jalan Yos Sudarso, Palangka Raya. Meski demikian, lanjut Chandra, pihaknya akan terus memperkuat koordinasi dengan instansi terkait untuk mengelola keamanan, parkir, kebersihan, taman, dan lain-lain.

“Kami selalu bersinergi untuk menyelenggarakan CFD. Kalau ada apa-apa, kami bisa menyurati instansi terkait untuk meminta bantuan dalam hal pengelolaan,” tandasnya. (dan/ce/ala/kpfm)

264 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.