kpfmpalangkaraya.com – DIABETES adalah penyakit yang menjadi momok dalam dunia kesehatan. International Diabetes Federation (IDF) dan World Health Organization (WHO) bahkan memberikan perhatian khusus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sekaligus dukungan kepada para penyandang penyakit ini.
Salah satu caranya adalah dengan memperingati Hari Diabetes Sedunia atau World Diabetes Day yang jatuh pada tiap tanggal 14 November. Dan ini adalah menjadi momen penting bagi setiap orang untuk bisa memahami dan berupaya untuk menghindari penyakit yang biasa dikenal dengan gula darah itu.
Apalagi menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), jumlah penyandang Diabetes Melitus (DM) di wilayah Kalteng sudah mencapai 26.351 orang.
Dengan masih tingginya angka penyandang diabetes di Kalteng diharapkan menjadi perhatian bagi masyarakat untuk menghindarinya. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Dr dr Suyuti Syamsul MPPM mengingatkan pentingnya pencegahan dini melalui gaya hidup sehat. Bagaimana caranya?
“Menjaga kesehatan dengan mengurangi konsumsi gula dan menerapkan pola hidup sehat. Pencegahannya bisa dilakukan dengan olahraga teratur, menghindari makanan dan minuman manis, serta memilih makanan yang tidak terlalu banyak diolah,” jelasnya, Kamis (14/11/2024).
Suyuti juga menyarankan masyarakat untuk rutin beraktivitas fisik, seperti berjalan kaki minimal 30 menit tiap hari. Sedangkan Diabetes bisa diturunkan dari orang tua, tetapi juga disebabkan oleh kerusakan pankreas atau faktor lain
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Rainer Danny P Mamahit SKM MKM mengungkapkan bahwa selain pemerintah daerah, pemerintah pusat telah berupaya maksimal untuk menekan jumlah penyandang penyakit ini.
Salah satu diantaranya adalah menerapkan kebijakan pelabelan pada produk makanan dan minuman berdasarkan kadar gula. “Produk yang tinggi, sedang, atau rendah gula wajib diberi label sebagai upaya edukasi kepada masyarakat,” ucapnya, Kamis (14/11/2024).
Namun, ia juga menyoroti masih banyaknya produk dari gerai makanan cepat saji atau produk franchise yang mengandung kadar gula tinggi. Kondisi ini tidak hanya berpotensi meningkatkan kasus diabetes, tetapi juga dapat menyebabkan gangguan ginjal atau komplikasi lain. Rainer mengimbau masyarakat, terutama generasi muda, untuk mulai mengurangi konsumsi gula dan lebih memilih pola hidup sehat.
“Kurangi minuman manis, perbanyak minum air putih, dan biasakan diri dengan aktivitas fisik, terlebih jika ada riwayat diabetes dalam keluarga,” tambahnya. (ovi/ce/ala/kpfm)