Kalteng 10 Kali Diguncang Gempa  

kpfmpalangkaraya.com, PALANGKA RAYA – Gempa bumi ternyata cukup sering mengguncang Kalimantan, bahkan frekuensinya meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data BMKG Stasiun Geofisika Balikpapan, pada 2023 tercatat 80 kejadian gempa di pulau ini. Namun, hingga Desember 2024, jumlahnya diperkirakan melonjak menjadi 220 kali. 

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Balikpapan, Rasmid, M.Si menjelaskan bahwa sebagian besar gempa tersebut memiliki magnitudo kecil hingga sedang dan bersifat dangkal, namun, tetap perlu diwaspadai.

“Penyebab gempa di Kalimantan berbeda-beda tergantung lokasi. Misalnya, ada aktivitas Sesar Mangkalihat di Tanjung Mangkalihat, Sesar Meratus di Kalimantan Selatan, serta sesar yang belum terpetakan di Tanah Bumbu dan Tanjung Redeb. Di wilayah Kalimantan Tengah, gempa umumnya disebabkan oleh aktivitas Patahan Meratus,” jelasnya, Selasa (10/12/24).

Seperti halnya gempa bumi berkekuatan 4,3 magnitudo yang terjadi di wilayah Kalimantan Tengah pada Sabtu, 7 Desember 2024, pukul 08.37 WITA. Episenter gempa terletak pada koordinat 1,93° LS dan 115,23° BT, sekitar 12 kilometer arah timur laut Barito Timur, dengan kedalaman hanya 2 kilometer. 

Berdasarkan analisis BMKG, gempa ini merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu aktivitas patahan lokal aktif, bagian dari Patahan Meratus. Getaran gempa dirasakan hingga Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, dengan intensitas II-III MMI, di mana getaran terasa seperti truk besar yang melintas. 

Selain itu, lanjut Rasmid, menurut data yang mereka miliki, selama tahun 2024, wilayah Kalimantan Tengah mencatat 10 kejadian gempa, dengan kedalaman antara 10 hingga 76 kilometer dan kekuatan berkisar antara 2,7 hingga 3,5 Mw (Mw, magnitudo  kekuatan gempabumi berdasarkan panjangnya kulit bumi yang patah/sobek).

Sementara itu, di Bumi Tambun Bungai, daerah yang sering diguncang gempa meliputi Kapuas, Barito Utara, Barito Timur, Sukamara, Katingan, dan Barito Selatan. 

Menurut Rasmid, Kalimantan Tengah masih memiliki potensi gempa di masa mendatang, mengingat keberadaan patahan-patahan aktif yang melintasi wilayah ini.

“Terdapat sesar aktif yang memanjang dari Pontianak, Muara Teweh, hingga ke bagian timur Kalimantan. Patahan ini memotong pulau dari utara ke selatan dan masih aktif,” paparnya. (ovi/ala/kpfm)

50 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.