kpfmpalangkaraya.com, PALANGKA RAYA – Keluarga besar PT Bank Kalteng menggelar ibadah dan perayaan Natal tahun 2024 di salah satu hotel, Kota Palangka Raya, Sabtu (7/12/24). Perayaan kali ini mengusung tema Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem (Lukas 2:15) dan subtema Bank Kalteng sebagai Huma Betang yang Menjadi Rumah Keberagaman Menyambut Lahirnya Sang Juruselamat.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko PT Bank Kalteng, Tuk Yulianto, dalam sambutannya menyampaikan syukur kepada Tuhan atas kesempatan berkumpul dalam sukacita Natal keluarga besar PT Bank Kalteng dan para tamu undangan.
“Kami sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus, karena melalui momentum ibadah dan perayaan Natal ini, kita boleh dipertemukan dengan penuh sukacita,” ucapnya.
Menurutnya, tema dan subtema Natal tahun ini sangat relevan di tengah persaingan yang makin ketat dewasa ini. “Melalui tema dan subtema ini, kita diajak untuk berkolaborasi, baik dalam pelayanan maupun pekerjaan kita,” tuturnya.
Yulianto menjelaskan, makna tema Natal tahun ini mengingatkan pada perjalanan suci orang Majus menuju Betlehem, tempat kelahiran Sang Juruselamat.
“Huma Betang sebagai simbol kebersamaan, persatuan, dan gotong royong dalam budaya Dayak, merepresentasikan keberagaman dan harmoni. Bank Kalteng mengadopsi nilai-nilai ini untuk mendukung kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
“Keberagaman adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dan kedamaian sejati. Mari tingkatkan rasa kebersamaan dan kepedulian kepada sesama. Selamat Natal dan menyongsong tahun baru 2025,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Theresia Tanti selaku ketua panitia natal menyampaikan, sebelum perayaan ini dilaksanakan, Bank Kalteng telah menggelar sejumlah kegiatan sosial, seperti anjangsana ke SLB 2 Palangka Raya pada Kamis (28/11/24) lalu dan ke Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang pada Jumat (29/11/24).
“Melalui tema Natal ini, kita semua diajak untuk merenungkan makna kelahiran Yesus Kristus sebagai Juruselamat dengan hati penuh sukacita,” ucapnya.
Theresia menekankan pentingnya mewujudkan makna kelahiran Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari. “Tidak hanya berhenti pada perayaan kelahiran-Nya, tetapi juga menerapkan nilai kasih dan damai melalui perkataan, sikap, serta tindakan kita, sehingga kehadiran-Nya benar-benar dirasakan di mana pun kita berada,” tutupnya. (kom/yan/b35/ce/aza/kpfm)