Dari Kaji Banding FKUB Kalteng ke FKUB Jawa Tengah dan Magelang (1)
Pekan lalu, Kamis (5/12) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Tengah (Kalteng) melaksanakan kaji banding ke FKUB Jawa Tengah (Jateng) di Semarang. Ada hal yang menarik dari kaji banding tersebut. Apa saja?
HM WAHYUDIE F DIRUN, Semarang
kpfmpalangkaraya.com – UNTUK meningkatkan kerukunan umat beragama di sana (Jateng), ternyata mereka memiliki regulasi berupa peraturan gubernur (pergub) yang mengatur kerukunan hingga tingkat RT/RW. Ini disampaikan oleh ketua FKUB Jawa Tengah Prof Imam Yahya dalam acara diskusi dan silaturahmi dengan FKUB Kalteng di ruang rapat kantor Kesbangpol Jawa Tengah.
“Atas dasar pergub ini, kami membentuk seksi kerukunan umat beragama di tingkat RT dan RW kabupaten dan kota,” kata Imam Yahya.
Keberadaan seksi kerukunan ini ternyata sangat efektif, paling tidak indeks tingkat kerukunan warga di level paling bawah terjaga dan semakin tinggi. “Nanti bisa kami kirimkan contoh pergubnya, kalau-kalau saja bapak-bapak di FKUB Kalteng ingin mengadopsinya,” ucapnya.
Menurut Imam, salah satu dampak pergub dengan terbentuknya seksi kerukunan itu membuat indeks kerukunan beberapa kabupaten di Jawa Tegah naik, salah satunya adalah Kota Salatiga. Kota ini kata Imam saat ini mendapat predikat nomor 3 dengan indeks tertinggi kerukunan di Indonesia.
Sebelumnya, ketua FKUB Kalteng Prof H Bulkani menyampaikan bahwa tujuan silaturahmi ini tentunya sebagai kaji tiru masing-masing FKUB, apa yang baik yang bisa diadopsi untuk menjaga kerukunan di daerah masing-masing. Sebelumnya, Bulkani memperkenalkan rombongannya yang jumlahnya mencapai puluhan orang.
Dalam rombongan FKUB Kalteng ini juga turut serta mendampingi 2 orang PNS dari biro Kesra Pemprov Kalteng yang membidangi masalah hubungan antar lembaga serta masalah kerukunan umat beragama.
Bulkani juga menyampaikan sejumlah program yang sudah dilaksanakan FKUB Kalteng, di antaranya lebih pada memberi eksistensi terhadap FKUB, diantaranya kerjasama dengan sejumlah instansi terkait, seperti Polda dan RRI serta sejumlah lembaga Pendidikan di tingkat sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.
Yang paling penting kata Bulkani, program FKUB dalam rangka menjaga kerukunan ini mendapat supporting yang luar biasa dari Pemda, diantaranya menggelontorkan anggaran untuk pelaksanaan program FKUB. Salah satunya pelaksanaan kaji banding ini daerah anggaran hibah Pemda Kalteng tersebut.
Berbeda dengan FKUB Kalteng yang menyebut berapa nominal dana hibah dari Pemda, FKUB Jawa Tengah menyampaikan bahwa mereka tidak mendapatkan dana hibah, sebaliknya mengintegrasikan program FKUB lewat Kesbangpol Provinsi, sehingga dana program itu melekat di Dipa Kesbangpol.
Setelah silaturahmi dengan FKUB Jawa Tengah, rombongan FKUB Kalteng keesokan harinya melakukan kunjungan ke FKUB Magelang. Tentu kaji banding ke FKUB kabupaten ini sekadar sharing, karena sebelumnya agenda utama FKUB Kalteng adalah berkunjung ke sekolah penempaan taruna di Akademi Militer di kabupaten itu. Perjalanan kunjungan ke Akmil ini bisa disimak di tulisan sambungan berikutnya.
Ada yang menarik dari FKUB Magelang. Ternyata, hampir semua pengurus FKUB di kabupaten itu adalah para pensiunan dan rata2 sudah uzur. Apakah kondisi itu membuat mereka lamban bergerak dalam melaksanakan program? Ternyata tidak, justru semakin tua, para pengurus dan anggota FKUB Magelang ini semakin energik. Ketua dan sekretarisnya pun saat berdiskusi, terlihat berikut bersemangat.
Pertemuan kami dengan FKUB Magelang ini difasilitasi oleh Kemenag Kabupaten Magelang, tempatnya cukup tertata rapi, di dalam komplek kantornya ada masjid, sehingga pada hari Jumat itu, kami rombongan FKUB Kalteng yang muslim masih sempat melaksanakan shalat jumat di masjid itu.
Ternyata program FKUB Magelang sama halnya seperti yang dilaksanakan FKUB Kalteng, dalam rangka meningkatkan eksistensi FKUB, mereka melaksanakan Kerjasama program dengan beberapa instansi, termasuk melaksanakan siaran program menyangkut masalah kerukunan umat Bergama.
Disetiap akhir silaturahmi, FKUB Kalteng memberikan cinderamata dan buku moderasi bergama karya anggota FKUB Kalteng kepada FKUB Jawa Tengah dan FKUB Magelang, kemudian ditutup dengan foto bersama sebagai kenang-kenangan kunjungan dan silaturahmi. (*/ala/kpfm)