
PALANGKA RAYA-Pelaksanaan seleksi kompetensi dasar (SKD) untuk penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkup Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kalteng memasuki hari kedua. Kemarin (30/1), ada yang berbeda terlihat di kalangan peserta.
Pada tes sesi kelima atau terakhir itu, terlihat perempuan masih bermake-up tebal dengan rambut yang tampak kaku. Tak rapi (model pesta).
Meski menggunakan seragam hitam putih sebagaimana syarat yang ditentukan, tapi dari dandanan wajahnya tetap saja terlihat perbedaan. Meri datang ke Unit Pelaksana Tugas (UPT) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Palangka Raya diantar langsung oleh suaminya. Padahal saat itu resepsi pernikahan sedang digelar di salah satu gedung di Palangka Raya.
Saat diwawancarai, perempuan dengan nama lengkap Meri Triana ini mengaku betul-betul harus membagi waktu secara baik. Di tengah kesibukannya melaksanakan resepsi pernikahan, tapi ia juga harus mengikuti seleksi SKD yang jadwalnya pada hari yang sama.
“Ya, harus bisa membagi waktu, meskipun sedang sibuk melaksanakan resepsi pernikahan, tetapi saya harus bisa meluangkan waktu untuk ikut ujian,” katanya saat diwawancarai di UPT BKN, kemarin sore (30/1).
Salah satu anggota panitia pelaksanaan SKD Kanwil Kemenag Kalteng, Gondo, memberi kesaksian soal Meri. Ia mengatakan, perempuan berusia 23 tahun itu pernah mengajukan perpindahan jadwal tes. Meri beralasan bahwa jadwal pelaksanaan tes SKD berbarengan dengan hari pelaksanaan resepsi pernikahannya.
“Jadi, beberapa waktu lalu, dia (Meri, red) sempat mengajukan perpindahan jadwal pelaksanaan tes SKD, tapi karena hal itu tidak bisa dilakukan, maka hari ini terpaksa ia harus datang ke lokasi tes SKD dalam kondisi sedang bermake-up. Katanya; saat ia datang ke sini, di sana (resepsi,red) masih berlangsung,” katanya.(ahm/abw/ce/ram/dar)