Tekan Stunting, Kades Diminta Aktifkan Posyandu

Yulistra Ivo Sugianto Sabran

PALANGKA RAYA-Ketua Tim Penggerak Program Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalteng Yulistra Ivo Sugianto Sabran meminta agar masyarakat bisa menghidupkan posyandu di pedesaan. Hal tersebut sebagai salah satu upaya untuk menurunkan kasus stunting di Kalteng.

Yulistra Ivo mengatakan, stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Umumnya karena asupan makanan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal.

“Akhirnya menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang kurang serta prestasi sekolah yang buruk terhadap anak,” katanya saat menyampaikan sambutan pada acara rapat kerja (raker) percepatan penyaluran DD di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (20/2).

Dijelaskannya, tingginya angka stunting di Kalteng sangat memprihatinkan, karena hal ini dapat mengakibatkan menurunnya kecerdasan sehingga produktivitas kerja tidak optimal. Pada prioritas penggunaan dana desa, selain stunting, juga terdapat permasalahan lain yakni rendahnya jumlah posyandu aktif.

“Untuk itu saya ingin para kepala desa se-Kalteng dapat bersama-sama mengaktifkan kembali posyandu melalui pokjanal posyandu di setiap jenjang,” jelasnya.

Pihaknya menyebut, berdasarkan data yang ada bahwa posyandu yang aktif hanya 46,02 persen atau 1.184 posyandu dari jumlah total posyandu yang ada di Kalteng yakni 2.573 posyandu. Tentu saja, jumlah ini masih jauh dari target nasional yaitu 60 persen.

“Mari kita aktifkan kembali posyandu yang merupakan kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat. Harapannya posyandu ini dapat mencegah secara dini terjadinya stunting di masyarakat,” pungkasnya. (abw/nto)

283 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.