
PALANGKA RAYA-Sebagai bukti cinta kepada Nabi Muhammad SAW, MAN Kota Palangka Raya (Mankoraya) memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, Sabtu (14/3). “Sebagai bukti cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu dengan hadirnya kita di Masjid At Taqwa Mankoraya, guna memperingati peristiwa Isra Mikraj Nabi,” kata H Tajuddinnur.
Dia menjelaskan, ada tiga pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW. Pertama, perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa dan mikrajnya (naik) Nabi ke langit ke-7 adalah dua buah peristiwa yang berbeda.
“Ibrahnya (pelajaran), bahwa manusia harus melalui perjalanan secara horisontal yaitu kehidupan di dunia harus dilalui dengan saling menjalin hubungan dengan sesama manusia dan lingkungan,” ujarnya.
Sedangkan naiknya (mikraj) Nabi ke langit ke-7 bertemu Allah SWT adalah bahwa manusia juga harus melakukan hubungan baik dengan Allah melalui salat 5 waktu.
Pelajaran kedua yang bisa diambil, lanjutnya, sebelum melakukan perjalanan ke Masjidilaqsa, dada Nabi dibedah terlebih dahulu untuk dibersihkan hatinya. “Maksudnya adalah agar hubungan dengan manusia baik dan hubungan dengan Allah juga baik, maka hati kita harus bersih,” tambahnya.
Sedangkan hikmah ketiga, menurut ustaz H Tajuddinnur, bahwa yang melatarbelakangi peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad adalah untuk menghibur hati Nabi yang saat itu ditinggal 2 orang yang Nabi sayang, yaitu Khadijah dan Abu Thalib.
“Maka, agar kita disayang oleh Allah dan manusia, jadilah seperti Khadijah dan Abu Thalib. Mereka berdua adalah orang yang paling disayang oleh Nabi karena mereka berdua selalu membela dan membantu dakwah Nabi,” pungkas H Tajuddinnur.
Sementara Kepala Kantor Kemenag Kota Palangka Raya Achmad Farichin melalui Pengawas MA Misbah mengatakan, sangat mendukung diadakannya peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad. Karena menurutnya banyak pelajaran bermanfaat yang bisa diambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misbah juga mendukung adanya gerakan untuk tidak bersalam-salaman antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa yang berlawanan jenis. “Hal itu terkait adanya wabah virus korona yang sudah menyebar di Indonesia,” pesannya.
Sedangkan Ketua Komite Mankoraya H Sutransyah mengucapkan, bahwa dirinya merasa bangga diberi kesempatan menyampaikan sambutan. “Mari kita saling membantu, bekerja sama dan saling bersinergi guna lancarnya semua kegiatan yang ada di Mankoraya,” tandasnya.
Kepala Mankoraya H. Ahd Fauzi mengajak kepada siswa agar menjaga salat. “Jangan tinggalkan salat, dirikan salat di manapun kalian berada, pesannya. Sebab orang yang mampu menjaga salatnya, maka ia akan mampu menjaga anggota tubuhnya dari maksiat kepada Allah SWT,” jelasnya.
H Ahd Fauzi juga menginstruksikan kepada warga Mankoraya untuk tidak bersalaman, terutama yang berlawanan jenis, hal ini juga sesuai dengan anjuran pemerintah untuk tidak bersalaman dengan siswa. “Guna meminimalkan penyebaran virus corona,” pungkasnya. (hms/uni)