Ibadah Minggu Ditiadakan

Ketua Majelis Resort GKE Palangka Raya Pdt Mediorapano STh M

PALANGKA RAYA-Sejumlah gereja di Kalimantan Tengah menghentikan sementara aktivitas ibadah mingguan. Berlaku sejak Minggu (22/3). Langkah ini diambil untuk menimimalkan penyebaran virus corona atau Covid-19 di daerah ini. Apalagi sebelumnya telah dikeluarkan surat edaran gubernur, yang mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan yang bersifat mengumpulkan banyak orang.

Seperti halnya di Gereja Katolik Santa Maria Palangka Raya dan juga Gereja Yesus Gembala Baik (YGB). Di dua gereja Katolik di Palangka Raya ini, biasanya diadakan misa atau perayaan ekaristi setiap Sabtu sore dan Minggu pagi. Khusus di katedral, ada juga misa Minggu sore. Karena adanya surat edaran gubernur terkait pencegahan penyebaran Covid-19, maka misa di dua gereja Katolik itu, termasuk di Gereja Katolik St Yosep di Perumnas, ditiadakan untuk sementara waktu.

Pastor Paroki Katedral St Maria Palangka Raya RD Patrisius Alu Tampu mengatakan, kebijakan ini diambil berdasarkan pertimbangan Dewan Keuskupan Palangka Raya dan rapat DPP Paroki Katedral St Maria Palangka Raya terkait pandemi corona.

“Dengan demikian misa pada Minggu Prapaskah pekan IV ditiadakan. Begitu juga dengan misa lingkungan dan kegiatan kelompok kategorial,” kata Pastor Patris, Sabtu (21/3).

Ditambahkannya, kegiatan lain yang bersifat mengumpulkan umat, seperti latihan koor dan segala kegiatan persiapan perayaan pekan suci juga ditiadakan. Termasuk kegiatan pendalaman iman, seperti pembinaan iman untuk calon komuni pertama dan pembinaan sekolah hari Minggu.

“Untuk tetap memberikan pelayanan ibadah kepada umat, kami akan melakukan live streaming. Imam akan memimpin ibadah di gereja paroki dan akan disiarkan secara live. Link akan kami bagikan kepada umat untuk mengikuti ibadah Sabtu (21/3) pukul 17.00 WIB, Minggu (22/3) pukul 07.00 WIB, dan pukul 17.00 WIB,” jelasnya.

Selanjutnya keputusan akan diambil ke depan pascarapat bersama Uskup Palangka Raya Mgr Aloysius Sutrisnaatmaka MSF bersama pastor dan dewan paroki yang ada.

Senada juga diungkapkan Pastor Paroki YGB, Cornelius Fallo SVD. Misa Sabtu dan Minggu di gereja tersebut untuk sementara ditiadakan. “Selain itu, misa lingkungan dan misa harian di biara-biara, pendalaman iman lingkungan, jalan salib, latihan koor, dan gotong royong di komplek gereja juga ditiadakan,” tegasnya.

Oleh karena itu, Romo Cornel mengimbau seluruh umat untuk berkaca dari kejadian yang melanda Italia. Imbauan yang tak dihiraukan, berakibat banyak yang jadi korban virus corona. “Karena kami sangat mencintai seluruh umat, maka kami memutuskan untuk meniadakan kegiatan di gereja. Sebab, virus corona tidak berwujud dan harus dicegah dengan membudayakan hidup bersih dan sehat, seperti yang sudah diimbaukan pemerintah,” ungkapnya.

Dengan demikian, setiap umat dapat berperan menjadi imam atau pastor untuk keluarga masing-masing. Sebab, melalui Sakramen Permandian telah menerima martabat yang kudus dari Tuhan Yesus untuk menjadi imam, nabi dan raja. “Pada saat seperti ini, dengan situasi yang tidak mengizinkan kita untuk keluar, maka dapat mengefektifkan peran tersebut,” tuturnya.

Sementara, Badan Pekerja Harian Majelis Resort Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Kota Palangka Raya menginstruksikan kepada seluruh gereja dalam lingkungan Resort GKE Palangka Raya, untuk sementara meniadakan ibadah Minggu, termasuk kebaktian Minggu (22/3) hari ini.

“Memperhatikan surat edaran dari Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan surat Majelis Sinode GKE Nomor 97 Tahun 2020, maka dengan ini terhitung mulai 21 Maret 2020 hingga 5 April 2020, semua kegiatan ibadah Minggu ditiadakan,” kata Ketua Majelis Resort GKE Palangka Raya Pdt Mediorapano STh M dalam keterangannya di Kantor Majelis Resort GKE Gedung Sangkuwong, Jalan Diponegoro, Palangka Raya, Sabtu (21/3).

Dalam surat edaran Majelis Resort GKE juga disebutkan, bukan hanya ibadah Minggu yang dihentikan sementara, tapi juga seluruh kegiatan ibadah kategorial, ibadah rumah tangga, ibadah ucapan syukur, maupun seluruh kegiatan ibadah umat Kristen yang bersifat mengumpulkan massa.

Sebagai ganti kegiatan ibadah Minggu yang ditiadakan dalam gereja, para jemaat dalam lingkungan GKE diinstruksikan untuk tetap melaksanakan ibadah Minggu di rumah secara mandiri. Selain itu, majelis jemaat di lingkungan gereja diminta memperbanyak dan membagikan liturgi ibadah Minggu versi keluarga dan liturgi ibadah rumah tangga versi keluarga, agar dapat dilaksanakan setiap jemaat GKE di rumah masing-masing.

“Jadi bukan berarti ibadah hari Minggu tidak ada. Hanya saja ibadah Minggu yang biasanya dilaksanakan di gereja, untuk sementara waktu dilaksanakan di rumah jemaat masing-masing. Nantinya akan dibagikan liturgi ibadah Minggu versi keluarga. Tata cara pengumpulan persembahan juga akan diatur,” ungkapnya.

Dalam surat edaran tersebut juga disampaikan pengecualian, yakni untuk ibadah perkabungan dan duka cita maupun ibadah yang bersifat mendesak, karena tetap akan dilayani gereja sebagaimana mestinya.

“Hal yang berkaitan dengan ibadah kematian dan perkabungan, tentu kami ada pertimbangannya. Juga untuk pemberkatan nikah mungkin bisa tetap dilayani. Hanya saja untuk acara sepsinya, kami sarankan dilakukan setelah kondisi sudah memungkinkan,” kata pendeta yang juga merangkap sebagai ketua Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Wilayah Kalteng ini.

Selain penghentian sementara ibadah di gereja pada hari Minggu, dalam surat edaran tersebut juga disebutkan Badan Pekerja Harian Majelis Resort GKE memutuskan untuk menunda YouthCamp yang rencananya dilaksanakan 28-29 Maret 2020, di Bumi Perkemahan Nyaru Menteng. Juga agenda perayaan Paskah dan HUT ke-181 GKE yang akan dilaksanakan pada 18 April 2020. “Kedua acara ini ditunda sampai ada pemberitahuan selanjutnya,” ungkap Pendeta Mediorapano.

Hal berbeda dilakukan Majelis Jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan( HKBP) Palangka Raya. Mereka memutuskan tetap melaksanakan ibadah hari Minggu di Gereja HKBP, Jalan RTA Milono, Palangka Raya. Karena itu, jemaat HKGP tetap akan datang ke gereja hari ini, Minggu (22/3), untuk mengikuti kebaktian bersama.

Berdasarkan keterangan Ketua Majelis Jemaat Gereja HKBP Palangka Raya, Pdt Pahala Simanjuntak, keputusan untuk tetap melaksanakan ibadah hari Minggu merupakan hasil kesepakatan bersama.

“Sesuai kesepakatan Majelis Gereja HKBP Palangka Raya, maka kami tetap melaksanakan ibadah hari Minggu seperti biasa,” kata Pdt Pahala Simanjuntak saat dikonfirmasi lewat WhatsApp, kemarin.

Pahala Simanjuntak juga menjelaskan, sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona, pihaknya telah bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk sterilisasi di lingkungan Gereja HKBP. “Kami sudah minta dinas kesehatan melakukan penyemprotan di lingkungan gereja demi terjaganya kesehatan umat,” tambahnya. 

Editor :dar
Reporter : nue/sja/ens

334 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.