Lokasi Banjir Jadi Wisata

Salah seorang anak ingin terjun dari atas tiang bangunan dekat Water Front City, Senin (9/3. Banjir di daerah tersebut malah dijadikan wisata oleh masyarakat sekitar. (FADLI/ KALTENG POS)

MUARA TEWEH-Kota Muara Teweh masih dikepung banjir hingga Senin (9/3). Salah satu wilayah yang direndam banjir karena luapan air sungai Barito, Kelurahan Melayu, Kecamatan Teweh Tengah, tepatnya di dekat Water Front City. Namun banjir di lokasi ini malah dijadikan tempat bermain dan wisata masyarakat.

Salah seorang warga Yuliawati Misky mengaku bahwa Kota Muara Teweh yang terletak di pinggiran sungai Barito memang kerap kali dilanda banjir. Setahun bisa mengalami dua sampai empat kali banjir.

“Aku bukannya ingin membandingkan banjir di kampungku dengan kondisi banjir di ibu Kota Jakarta. Tetapi percaya atau tidak, banjir di kampungku justru dijadikan semacam wisata air oleh masyarakatnya,” ungkap Yulianti, Senin (9/3).

Dikatakannya bahwa masyarakat di sana bukannya kekurangan hiburan, meskipun jauh berada di tengah-tengah Pulau Kalimantan. “Lebih tepatnya memanfaatkan momen, itulah yang saya tangkap dari peristiwa ini. Warga masih bisa bergembira dengan keadaan jalan-jalan dipenuhi oleh genangan air. Anak-anak bermain air ditemani orang tua mereka, tentu saja di tempat yang surut, pada ketinggian air selutut orang dewasa,” terangnya.

Dia mengungkapkan, selain dijadikan wisata, banjir dimanfaatkan masyarakat untuk mengais rezeki. “Bahkan, tidak sedikit ojek perahu dadakan menawarkan jasa, mencoba mencari rejeki, siap mengantarkan penumpangnya ke tempat tujuan,” papar wanita itu.

Dia mengaku tidak bisa menyalahkan pemerintah, semua menerima dengan lapang dada kondisi kota yang memang berada di pinggir sungai. 

“Bahagia itu tidak perlu menunggu keadaan sempurna. Tapi mampu menikmati suasana apa adanya adalah sebuah kebahagiaan yang sempurna,” pungkas Yuliawati.

Sementara itu, salah seorang anak yang ikut menikmati luapan air Sungai Barito, Aldo mengaku senang bisa berenang. Dia bersama teman-temannya keram bermain air setiap kali banjir melanda daerah tersebut. Bahkan Aldo bersama teman-temannya sampai terjun dari atas jembatan. Dia tampak ngos-ngosan, namun wajah telihat bahagianya menikmati momen tersebut.

“Ketika banjir bisa kumpul mandinya bersama teman-teman,” anak yang masih duduk di kelas VI MIN Melayu Muara Teweh ini, Senin (9/3).(adl/uni/dar)

258 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.