Popularitas Petahana Masih Tinggi

Sekretaris Demisioner DPD Golkar Kalteng Suhartono Firdaus

PALANGKA RAYA – Survei tahap awal terhadap bakal calon gubernur dan wakil gubernur dilakukan oleh Partai Golkar Kalteng dengan menggandeng LSI Deny JA telah berakhir. Kemarin, hasil survei telah dirilis di internal DPD Partai Golkar.

Sekretaris DPD Gokar Kalteng demisioner terpilih Suhartono Firdaus mengatakan, survei tahap awal telah selesai dilakukan. Survei tersebut dilakukan untuk melihat sejauh mana popularitas bakal calon yang telah mendaftar ke DPD Golkar Kalteng.

“Hasil survei sudah keluar dan kami sudah rilis diinternal. Tetapi untuk ke media atau publik tidak boleh, sebelum disampailan ke DPP,” ucapnya.

Hasil survei teraebut dapat dirilis ke media, jika disetujui oleh DPP dan mendapat izin dari bakal calon yang disurvei, khususnya yang mendaftar di Partai Golkar. “Dalam minggu ini kami akan sampaikan hasil survei ke DPP. Jika DPP menyetujui dan seizin bakal calon, maka hasilnya akan kami sampaikan ke media,” ujarnya.

Dia memastikan survei tersebut dilakukan secara profesional oleh lekbaga survei terujui, yakni LSI Deny JA. Pasalnya, Golkar ingin hasil survei benar-benar sesuai fakta di lapangan dan tidak ada intervensi dari partai, sehingga tidak salah dalam mengambil keputusan.

“Ini sudah kami lakukan di 9 kabupaten/kota pada Pilkada serentak tahun 2017 lalu. Dan dari 9 kabupaten/kota 8 kepala daerah dari Golkar, karena kita menentukan calon berdasarkan hasil survei,” ungkapnya.

Selain bakal calon yang mendaftar di Golkar, beberapa nama lain juga disurvei oleh Golkar. “Selain yang mendaftar tetapi namanya beredar dan mendaftar di partai lain juga disurvei. Itu seperti Ben Brahim, Riban Satia, Ujang Iskandar, dan Arton S Dohong,” kata Suhartono.

Dia memastikan hasil survei sangat penting dalam pengambilan keputusan partai. Sebab, Golkar pada Pilgub 2020 inginkan kemenangan, karena itu survei akan dilakukan dengan profesional dan menggandeng lembaga yang memang kridible.

“Golkar ingin menang dan survei ini sangat menentukan pilihan nantinya, karena itu kami tidak mau ada intervensi terhadap lembaga survei. Dan kami bertanggung jawab atas hasil Pilkada nantinya kepada DPP,” tegasnya.

Joko panggilan akrab Sekjen Golkar ini, tidak memungkiri jika popularitas petahan tinggi. Sebab, petahan masih menjabat dan selalu turun ke bawah. “Petahana masih besar, karena memang punya alat untuk itu. Dan wajar petahana mendapat hasil survei di atas yang lain, pada survei awal memetakan bakal calon ini. Hanya saja persentasenya yang dilihat, tetapi nanti kami tidak boleh membuka itu saat ini. Dan berikutnya ada survei yang dilaksanakan oleh DPP, ini survei elektabilitas,” pungkasnya. (arj/dar)

301 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.