Anjuran Pakai Masker Banyak Diabaikan

Hasil Survei PAEI Kalteng Selama PSBB di Palangka Raya

TIDAK salah jika jumlah kasus Covid-19 di Kalteng makin bertambah. Masyarakat masih banyak mengabaikan protocol kesehatan sebagaimana yang dianjurkan pemerintah. Terbukti selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Palangka Raya ternyata kesadaran masyarakat dalam hal penggunaan masker masih rendah.

Hal tersebut dapat dilihat dari data yang dirilis oleh Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Cabang Kalteng. Diungkapkan Sekretaris PAEI Cabang Kalteng Eman Prasetya, pihaknya sudah melaksanakan survei selama lima hari setelah penerapan PSBB di Kota Palangka Raya. Servei yang dilakukan merupakan survei cepat berbasis online menggunakan aplikasi WhatsApp (WA).

“Survei yang kami laksanakan yakni dengan menyebar pertanyaan menggunakan aplikasi WhatsApp di kalangan masyarakat, karena kondisi kita sedang pandemi Covid-19 dan juga membutuhkan tanggapan cepat, maka pertanyaan dilemparkan secara online,” kata Eman saat dikonfirmasi Kalteng Pos (7/6).

Ide ini berawal dari rapat bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemprov Kalteng pasca-PSBB. Sejumlah pertanyaan disebar ke tim gugus dan diteruskan kepada warga Kota Cantik selaku responden. Perlu waktu selama lima hari untuk mengumpulkan data ini. Responden yang dilibatkan sebanyak 313 orang.

Survei ini memang berbeda dari survei biasanya yang menjadikan responden sebagai subjek atau sasaran langsung penelitian. “Sedangkan survei ini menggali informasi dari pengamatan seseorang di sekeliling responden terhadap penerapan pencegahan Covid-19,” ungkapnya.

Informasi yang digali yakni seberapa banyak aktivitas warga yang masih dilakukan saat penerapan PSBB dan seberapa banyak pula yang patuh terhadap protokol kesehatan. Misal saja, dalam suatu aktivitas, apakah orang-orang dalam aktivitas itu menggunakan masker dan menjaga jarak.

“Ada sepuluh poin aktivitas yang menjadi sasaran, apakah sepuluh aktivitas itu masih aktif saat penerapan PSBB, apakah orang-orang aktivitas itu menggunakan masker dan jaga jarak. Kami meminta responden menjawab sesuai pengetahuan mereka atas situasi sekitar,” ucap Eman.

Sebagai contoh, ada enam dari 313 responden yang menjawab bahwa masih ada sekolah atau perkuliahan yang tetap aktif saat PSBB. Dari aktivitas sekolah dan perkuliahan yang aktif itu, terdapat 50 persen orang yang tidak menggunakan masker dan 30 persen orang tidak menerapkan physical distancing (lihat tabel).

Lebih lanjut dijelaskan Eman, dari sepuluh aktivitas yang disurvei, aktivitas yang mendapat sorotan yakni pasar tradisional. Dengan tingkat aktivitas yang terbilang tinggi, pasar tradisional juga dinilai sebagai lokasi yang paling tinggi tidak menerapkan protokol kesehatan.

“Berdasarkan data, aktivitas pasar masih aktif dengan persentase 56,6 persen. Namun, dalam aktivitas itu, 83,8 persen warga tidak menggunakan masker dan 85,3 persen tidak menerapkan physical distancing,” jelasnya.

Berdasarkan hasil survei ini, tambah dia, dapat dikatakan bahwa masih banyak warga yang mengabaikan penggunaan masker. Jika hasil penelitian menunjukkan angka di atas 50 persen, berarti kedisiplinan warga rendah.

“Padahal untuk menghadapi new normal harus betul-betul ditekankan kesadaran kepatuhan protokol kesehatan secara sempurna. Memang kepatuhan masyarakat harus 100 persen, tapi paling tidak 95 persen sudah bisa diterapkan new normal,” bebernya.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melaksanakan survei kedua, untuk mengetahui apakah ada peningkatan atau justru penurunan terkait kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan dalam rangka mencegah penularan dan memutus mata rantai Covid-19.

“Survei ini sudah pernah dilakukan oleh Universitas Airlangga untuk meneliti hal yang sama di Jawa Timur. Kami mengadopsi cara ini, lantaran sudah dikaji oleh tim ahli,” tegasnya.

Ditambahkannya, 79,2 persen responden dalam survei merupakan tamatan sarjana dan diploma. Sedangkan lokasi responden, 63,9 persen berada di wilayah Jekan Raya. (kaltengpos/KPFM-101)

476 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.