PALANGKA RAYA-Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Akhmad Fauliansyah menginstruksikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat agar tidak membebani para peserta didik dengan mengharuskan membeli buku penunjang kegiatan belajar mengajar. Dia tidak ingin orang tua peserta didik menjadi diberatkan dengan hal tersebut.
“Disdik kota sudah sangat sering memberikan imbauan kepada kepala sekolah agar tidak membuat kebijakan yang mengharuskan orang tua siswa untuk membeli atau menebus buku pelajaran. Hal Ini harus dipahami dan menjadi perhatian bagi seluruh pihak sekolah,” jelasnya, Rabu (22/7).
Pasalnya, kata Fauliansyah, belum lama ini di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tengah ramai pemberitaan orang tua murid yang merasa keberataan untuk membeli buku pelajaran sekolah dengan harga yang tidak murah. Ia menilai jika hal tersebut dirasa cukup memberatkan, terlebih pada masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini.
“Kami tidak dapat memungkiri bisa saja hal yang terjadi di Sampit terjadi di Kota Palangka Raya. Bahkan mungkin beberapa orang tua telah mengalaminya, hanya saja tidak terekpos ke masyarakat maupun media. Maka dari itu kami tidak henti-hentinya mengimbau kepada pihak sekolah agar tidak melanggar aturan yang disampaikan,” ujar Fauliansyah.
Pria yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Kota ini meminta kepada pihak sekolah agar dapat memanfaatkan buku-buku yang ada di perpustakan, dengan meminjamkannya secara bergiliran atau memfotocopynya. Jika pun diwajibkan untuk menebus, pihak sekolah bisa memanfaatkan dana bantuan sosial (BOS).
“Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 75 tentang komite sekolah yang di dalamnya membahas tentang pelarangan menjual buku kepada siswa. Tentu kami harapkan agar pihak sekolah di sini bisa menaatinya. Jangan sampai membebani orang tua siswa karena kemampuan ekonomi setiap orang tak bisa disamakan apalagi disaat pandemi seperti sekarang,” pungkasnya. (kaltengpos/KPFM-101)
