Drone Tak Terbang, Mesin Pompa Tak Menyala

AGUS PRAMONO/KALTENG POS
Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo sedikit kecewa karena tak bisa melihat drone berhasil terbang saat menggelar semua sarana dan prasarana yang dimiliki Polda Kalteng, kemarin (20/7).

PALANGKA RAYA-Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo sedikit kecewa saat mengecek sarana dan prasarana yang dimiliki satuan kerja. Pasalnya, saat menggelar semua sarana dan prasarana di lapangan mapolda, kemarin (20/7), ada beberapa peralatan yang tak berfungsi. Kekecewaan pertama saat mengunjungi tenda Ditsamapta.

Orang nomor satu di Polda Kalteng ini meminta anggota atau operator alat untuk mencoba memfungsikan mesin pompa. Sang operator pun langsung unjuk aksi dengan menarik tuas tali agar mesin menyala. Sekali ditarik tak bunyi. Dua kali ditarik, tak bunyi lagi. Bahkan sampai lebih sepuluh kali. Kapolda pun langsung melangkah meninggalkan tenda itu.

Kekecewaan mantan Karopenmas Divhumas Mabes Polri itu tak berhenti di situ. Ketika berada di tenda Ditpolairud, kapolda juga gigit jari karena tak bisa melihat senjata pelempar jangkar berfungsi normal. Senjata itu biasanya dipakai untuk bisa naik ke dek kapal. Sayangnya senjata itu tak berfungsi. Kekecewaan bertambah setelah pria kelahiran Madiun bersama pejabat utama dan rombongan tamu dari Itwasum Mabes Polri itu tak bisa melihat drone milik Bidhumas terbang.

Sebelum mengakhiri pengecekan, kapolda juga menunggu lebih tiga menit hanya untuk melihat mobil karhutla menyemprotkan air. Operator tampak gugup saat diminta untuk menyalakan mesin pompa air yang tiba-tiba ngadat. Namun, lulusan akademi polisi tahun 1990 ini banyak berbangga, karena melihat sarana dan prasarana yang dimiliki satuan kerja berfungsi dengan baik. Di antaranya, robot penjinak bom milik Satbrimob, sensor sidik jari milik Inafis Ditreskrimum, dan lainnya.

Saat memberi sambutan, Dedi meminta semua satuan kerja menunjukkan kinerja yang teroganisasi dan cekatan. Setiap sarana dan prasarana harus dicek secara berkala. Yang rusak total, yang rusak tapi masih bisa diperbaiki, dan yang masih berfungsi mesti didata. Hal itu semata-mata sebagai bentuk tanggung jawab kepada negara.

Usai mengecek semua sarana dan prasarana, secara menyeluruh kepolda mengaku puas, karena sebagian besar peralatan yang dimiliki satuan kerja berfungsi dengan baik. Dan Dedi pun meminta operator sarana dan prasarana harus sigap. Kepada awak media, setelah melihat beberapa peralatan yang belum memuaskan dirinya, Dedi menyampaikan bahwa dirinya sangat mengharapkan agar para operator tak henti-hentinya meningkatkan kemampuan dan berlatih. Sarana dan prasaran sangatlah penting dalam menunjang kinerja di lapangan.

“Tadi memang ada operator tidak bisa sigap dan cepat. Ada dua kemungkinan alasannya. Pertama, gugup atau grogi. Dan kedua, kurang latihan dan mengecek peralatannya. Bisa dilihat, saat saya perintahkan untuk memperagakan, mereka tampak kesulitan dan terlihat belum terbiasa,” katanya,” tutupnya. (kaltengpos/KPFM-101)

390 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.