
PALANGKA RAYA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama, menyiapkan tiga skenario untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun 2020 pada masa pandemi atau pasca pandemi Covid-19. Ketiga skenario tersebut akan diambil dengan memperhatikan situasi dan kondisi pandemi Covid-19.
Kemudian skenario kedua menyesuaikan persentasi protokol kesehatan, sesuai perkembangan pandemi covid-19 di Arab Saudi, Indonesia, dan provinsi hingga kabupaten/kota di seluruh wilayah Indonesia.
“Jika covid masih terjadi, maka nanti akan diatur lebih ketat oleh pemeritnah pusat dan pemerintah Arab Saudi untuk pelaksanaan ibadah haji. Dan tentu jamaah tidak bisa full, karena harus menyesuaikan protokol kesehatan,” tegasnya.
Sementara skenario ketiga, menunda kembali pemberangkatan jamaah haji atau tidak memberangkatkan. Itu dilakukan, jika situasi dan kondisi makin memburuk serta memvahayakan keselamatan umat Muslim.
“Skenario ketiga, kita tidak memberangkatkan sama aekali. Agar covid segera berakhir mari kota berdoa memohon kepada Allah SWT dan juga mentaati protokol.kesehatan. kita harus menjaga jarak, menggunakan masker, dan selalu mencuci tangan serta menjaga pola hidup sehat,” pungkasnya.
Kepala Kemenag Kalteng H Abdul Rasyid mengatakan, untuk mekanisme pihaknya juga menunggu arahan dan petunjuk Kementerian Agama RI terkait keberangkatan jamaah haji yang tetunda tahun ini. Sebab, pandemi belum dapat dipastikan kapan berakhir. (kaltengpos/101kpfm)