32 Dokter Baru Dengan Nilai Akademik dan Uji Kompetensi Profesi Sangat Memuaskan

Sebanyak 32 dokter baru dilantik dan diambil sumpahnya oleh Dekan FK UPR Prof Dr dr Syamsul Arifin, Rabu (30/9). Foto : Ismail/Kalteng Pos

PALANGKA RAYA- Acara pelantikan dan pengambilan sumpah dokter ini berjalan sederhana. Dihadiri oleh rektor UPR, dekan FK, dan panitia. Sementara orang tua yang biasanya hadir, karena adanya pandemi, hanya bisa menyaksikan secara virtual. Kepala Dinas Kesehatan Kalteng dr Suyuti Syamsul dan staf ahli gubernur juga menyampaikan sambutan secara online.

“Kebanggaan bagi UPR, di tengah pandemi mampu melantik dan mengambil sumpah 32 dokter baru. Mereka lulus dengan hasil sangat memuaskan untuk nilai akademik dan uji kompetensi profesi dokter,” ujar Rektor Universitas Palangka Raya Dr Andrie Elia.

Untuk pengembangan FK UPR ini, rektor berharap adanya dukungan dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Misalnya dengan memberikan beasiswa penuh untuk mahasiswa daerah masing-masing maupun bantuan untuk pengembangan fasilitas pendidikan di FK UPR.

Dari tahun ke tahun kualitas lulusan FK UPR terus meningkat. Terbukti nilai ujian CBT untuk ujian kompetensi dokter angkatan XV lebih tinggi dibandingkan angkatan-angkatan sebelumnya. Bahkan menurut Dekan FK UPR Prof Dr dr Syamsul Arifin, di antara lulusan itu ada yang meraih nilai 90.

“Ini lulusan terbaik. Karena baru tahun ini ada yang mampu mencapai nilai 90 untuk CBT. Angka terendahnya 55, meski angka kelulusan minimal 66. Dari indeks prestasi kumulatif (IPK) ada yang mencapai 3,51,” ujar Syamsul Arifin.

Nilai akademik tertinggi diraih oleh dr Dita Ayu Pertiwi, puteri dari Hadi Purwanto dan Sri Indah Pudji Lestari, dengan meraih IPK 3,51. Menyusul dr Luh Ade Gina Andriyani, puteri dari I Nyoman Budaya dan Luh Gede Karyawati, dengan IPK 3,50. Selanjutnya ada dr. Fia Delfia Adventy, puteri dari Cipto T Agan dan Leliana S dengan IPK 3,50. Sedangkan IPK terendah bernilai 3,22.

Kemajuan lain yang telah dicapai oleh FK UPR adalah mampu menyelenggarakan ujian kompetensi dokter sendiri sejak dua tahun terakhir. Sebelumnya FK UPR harus menitipkan mahasiswa ke Unlam untuk mengikuti ujian kompetensi dokter.

Saat ini FK UPR telah mengantongi akreditasi B untuk program studi pendidikan dokter dan program studi pendidikan profesi. Naiknya akreditasi ini membuat FK UPR bisa menerima mahasiswa lebih banyak. Dari yang biasanya 60 mahasiswa per tahun menjadi 100 mahasiswa per tahun.

Sebelum dilantik dan diambil sumpah, para dokter ini harus terlebih dahulu lulus pendidikan kedokteran. Juga harus telah menyelesaikan kepaniteraan klinik di rumah sakit atau puskesmas serta lulus uji kompetensi mahasiswa kedokteran. Masa studi mereka pun tak boleh lebih dari lima tahun.

Meskipun para lulusan ini telah dilantik dan diambil sumpah menjadi dokter, tutur dr Syamsul Arifin, mereka belum dibolehkan menjalankan praktik sebagai dokter. Diwajibkan melaksanakan internship atau magang bagi dokter baru untuk melatih kemandirian selama setahun. Jika tidak melaksanakan ini, mereka tidak akan bisa mendapatkan surat tanda registrasi (STR) dokter yang merupakan sertifikat untuk praktik dokter.

“Jika saat normal, waktu internship ini satu tahun. Namun pada masa pandemi ada kebijakan dari pemerintah bahwa dokter bisa menyelesaikan itu dalam waktu enam sampai sembilan bulan,” pungkasnya. (kaltengpos/101kpfm)

499 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.