Food Estate Tunjang Perekonomian Rakyat

Plt Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya meninjau lokasi food estate di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Rabu (30/9), sekaligus mengecek lokasi penanaman perdana oleh Presiden RI Joko Widodo. Foto : PUPR untuk Kalteng Pos

PALANGKA RAYA-Dalam rangka memantau progres pembangunan dan pengembangan di kawasan food estate, Plt Gubernur Kaltreng Habib Ismail Bin Yahya melakukan pemantauan lagi ke Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Rabu (30/9).

Dalam lawatan itu, Habib berharap agar Bumi Tambun Bungai bisa maksimal menjadi lumbung pangan nasional.

“Kita berharap melalui proyek food estate yang dilakukan pemerintah pusat, Kalteng dapat lebih dikenal, lebih maju, mandiri, serta mampu bersaing dengan daerah lainnya,” ungkapnya.

Ditambahkan Habib, proyek nasional food estate merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi pada satu kawasan, mencakup pertanian, perkebunan, dan peternakan. Kalteng khususnya Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas dinilai sudah siap dalam mendukung program food estate ini.

Pengembangan tersebut bukan hanya pada sektor tanaman pangan, tetapi juga sektor peternakan. Hal ini akan membawa pengaruh positif bagi Kalteng di tengah pandemi cCvid-19 seperti saat ini.

Oleh karena itu, dukungan semua pihak sangat diperlukan. Sebab keberhasilan pembangunan food estate ini akan menentukan projek selanjutnya di Kalteng.

“Kesempatan dan kepercayaan ini harus betul-betul kita maksimalkan. Dengan demikian apa yang sudah dipercayakan oleh Presiden RI Joko Widodo, yakni Kalteng menjadi daerah ketahanan pangan nasional, dapat terwujud sesuai harapan bersama,” terangnya.

Sebelumnya Kepala Balai Wilayah Sungai (KWS) Kalimantan IV Palangka Raya, Dwi Cahyo mengatakan, sejauh ini progres pembangunan belum kelihatan karena masih dalam proses lelang.

“Rencana untuk konstruksi yang sedang dilelang, pagunya 808 miliar rupiah. Target sampai akhir tahun 2021, merehabilitasi dan meningkatkan jaringan irigasi rawa seluas 165.000 hektare,” tuturnya.

Menurut Dwi, rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi rawa di antaranya mencakup saluran primer, sekunder, dan tersier, serta membuat pintu pembagi di saluran sekunder dan tersier. (kaltengpos/101kpfm)

319 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.