
SUKAMARA-Tahun ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, kembali memberikan program bantuan untuk rehabilitasi mangrove di kawasan pesisir Kabupaten Sukamara. Bantuan rehabilitasi mangrove seluas 100 Hektar tersebut, merupakan bagian dari program padat karya tahun 2021 dalam rangka mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang di fokuskan di Kecamatan Pantai Lunci, Kabupaten Sukamara.
Namun Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukamara, Syamsir Hidayat mengungkapkan, jika dibandingkan dari tahun 2020, luasan dari kegiatan program penanaman mangrove tahun ini mengalami penurunan yang cukup signifikan.
“Hal tersebut tidak terlepas dari pendemi Covid-19 saat ini yang menyebabkan adanya refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 di Kementerian LHK. Sehingga berdampak pada turunnya jumlah kuota program bantuan yang diberikan,” ungkap Syamsir Hidayat.
Dia menambahkan, program PEN tahun 2020 di Kabupaten Sukamara total ada seluas 510 Ha yang tersebar di wilayah pesisir, Kecamatan Pantai Lunci dan Kecamatan Jelai. Menurut Syamsir, meski mengalami penurunan, program padat karya ini terus dilanjutkan untuk mengurangi dampak ekonomi akibat pemberlakuan PPKM di daerah di tengah masa pendemi Covid-19 seperti saat ini.
Kendati demikian dia mengaku, pada tahun 2022 nanti, Pemkab Sukamara kembali mengusulkan penanaman mangrove seluas 1.200 hektare. “Saat ini sedang dilakukan verifikasi poktan oleh BPDASLH Kahayan. Hingga kini total program rehabilitasi mangrove yang diterima Kabupaten Sukamara sudah mencapai seluas 610 hektare,” ujarnya.
Syamsir juga mengaku bersyukur, meski tahun ini Kementerian LHK RI masih memberikan kepercayaan untuk Kabupaten Sukamara berupa bantu program padat karya dengan kuota seluas 100 hektare. (dok/art/kpfm101)