
PALANGKA RAYA – Selama 3 hari, pada 26-28 Februari 2023 Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (Papkis) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah menggelar rapat koordinasi (Rakor). Kegiatan itu diikuti 70 peserta dari 14 Kantor Kemenag kabupaten/kota dan sejumlah organisasi mitra Bidang Papkis.
Terdapat sejumlah rekomendasi yang dihasilkan dalam rakor itu. Di antaranya peningkatan upaya perluasan cakupan pelaksanaan pendidikan profesi guru (PPG). Perluasan cakupan itu dengan mendorong pemerintah daerah membiayai pelaksanaan PPG PAI melalui dana APBD.
Kemudian, terkait tata kelola EMIS pendidikan diniyah dan pondok pesatren dan EMIS Pendidikan Agama Islam (PAI), masing-masing Kantor Kemenag kabupaten/kota agar memastikan validitas data yang dimasukkan dalam EMIS. Termasuk dengan menghapus data lembaga yang tidak lagi aktif menjalankan pembelajaran di dalam database EMIS.
Jajaran Bidang Papkis juga berkomitmen untuk meningkatkan publikasi dan kehumasan. Hal itu dipandang penting karena konten positif diperlukan oleh masyarakat, khususnya konten yang mengedapankan moderasi beragama. Terdapat pula sejumlah kesepakatan dan rekomendasi yang bertujuan untuk meningkatkan pencapaian program kerja Bidang Papkis.
Kakanwil Kemenag H. Noor Fahmi ketika membuka kegiatan itu mengatakan, arah program jajaran Bidang Papkis pada tahun 2023 harus diproyeksikan pada pencapaian program prioritas Menteri Agama. Termasuk juga diarahkan pada pencapaian target kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah.
Di antara proyeksi program itu di antaranya penguatan moderasi beragama. Kakanwil H. Noor Fahmi meyakini bahwa jajaran Bidang PAI memiliki peran yang strategis untuk mendorong penguatan moderasi beragama di masyarakat.
“Guru PAI, pimpinan pondok pesantren dan ustadz/ustadzah kami harapkan bisa secara berkelanjutan memperkuat moderasi beragama di masyarakat melalui berbagai metode. Lakukan komunikasi yang intens dengan masyarakat, sebarkan konten dan informasi yang menyejukkan,” pinta H. Noor Fahmi.
Mantan Kakanwil Kemenag Kalimantan Selatan ini juga mengingatkan tentang program peningkatan kemandirian ekonomi pesantren. Melalui bantuan inkubasi bisnis, pondok pesantren diharapkan bisa memanfaatkan peluang bisnis dan hasilnya digunakan untuk memenuhi biaya yang diperlukan.
Di sisi lain, H. Noor Fahmi juga mengingatkan kalangan pesantren dan pendidikan keagamaan Islam lainnya untuk memaksimalkan publikasi informasi dan berita. Termasuk pula konten keagamaan Islam yang diperlukan masyarakat sehingga publik memperoleh informasi dari sumber yang dapat dipercaya.
“Beritakan capaian, pelaksanaan program kerja, kebijakan, dan hal positif lainnya di seputar Bidang Papkis, termasuk dari kabupaten/kota. Kita isi ruang publik dengan informasi positif, ini penting,” tegasnya.
Sementara itu, Kabid Papkis Elly Saputra menuturkan, Rakor Bidang Papkis diselenggarakan untuk menyamakan pandangan dan arah kerja jajaran Bidang Papkis. Dengan begitu, pencapaian berbagai hal akan lebih mudah.
Rakor juga mensinergikan program Bidang Papkis dengan sejumlah organisasi stakeholder. Pasalnya, pelaksanaan program itu berkaitan dengan keberadaan organisasi tersebut sebagai mitra.
“Misalnya dalam hal tata kelola EMIS, kami perlu dan penting untuk mendapatkan dukungan dari Asosiasi Guru PAI agar EMIS PAI semakin bagus. Kemudian EMIS PD-Pontren juga perlu disukseskan oleh pengelola TK Al-Qur’an yang berada di bawah naungan LPPTKA BKPRMI. Ini juga yang menjadi alasan mengapa pada rakor ini kami undang organisasi mitra tersebut,” jelas Elly. Rakor Bidang Papkis diselenggarakan di asrama haji Palangka Raya. Selain narasumber internal, rakor juga mengundang narasumber dari Kemenag pusat, yakni Aziz Saleh selaku penanggung jawab EMIS Ditjen Pendidikan Islam dan Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Ma’had Aly, Nurul Huda. (hms/sma/b5/kpfm)