Panglima TNI Terima Gelar Adat Dayak

Lepas Keberangkatan Satgas Yonif Raider 631/Antang ke Papua

SELAMAT DATANG JENDERAL: Panglima TNI Laksamana H Yudo Margono bersama forkopimda usai penerimaan gelar adat dari DAD Kalteng di Bandara Tjilik Riwut, Kamis (30/3). Panglima juga melepas prajurit Yonif Raider 631/Antang ke Papua.

PALANGKA RAYA-Panglima TNI Laksamana H Yudo Margono SE MM CSFA bertandang ke Kalimantan Tengah (Kalteng). Kedatangan jenderal bintang empat itu ke Bumi Tambun Bungai ini dalam rangka melepas keberangkatan prajurit Yonif Raider 631/Antang ke Kota Timika, Papua Tengah untuk mengamankan objek vital nasional (obvitnas) PT Freeport Indonesia, Kamis (30/3). Dalam lawatannya ke Kalteng, panglima mendapat gelar kehormatan adat Dayak dari Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut itu diberi gelar Mantir Hai Panambahan, Antang Randan Karambang Pulau Mandereh Danum, Hambulat Nusa Hapamantai Tambun, Tisan Nyaruntai Paluru Barantai, Tisan Mandui Asep Sandawa Laut.

Menurut Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng H Agustiar Sabran SKom, gelar tersebut merupakan penghargaan dari masyarakat adat Dayak kepada panglima TNI, karena tugasnya yang mulia dalam menjaga keamanan dan kesatuan serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Sedangkan gelar kehormatan adat Dayak itu sendiri berarti bahwa panglima TNI adalah warga kehormatan masyarakat adat Dayak, seorang yang gagah, berani, disegani, arif, bijaksana, ahli strategi, mampu menjaga pertahanan dan keamanan serta keutuhan NKRI,” ucap Agustiar.

Kedatangan Panglima TNI Laksamana H Yudo Margono disambut hangat jajaran forkopimda Kalteng. Hadir saat itu Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, Wakil Ketua DPRD Kalteng H Abdul Razak, Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto, dan Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Bayu Permana. Usai penyambutan di bandara, rombongan panglima menuju Yonif Raider 631/Antang untuk melepas pasukan Yonif Raider 631/Antang ke Kota Timika, Papua Tengah untuk mengamankan obvitnas PT Freeport Indonesia.

Sesampai di Yonif Raider 631/Antang, jenderal bintang empat itu mengecek kesiapan pasukan dan sarana prasarana (sarpras) dalam misi pengamanan obvitnas. Ia mengatakan, PT Freeport wajib dilindungi karena menyangkut hajat hidup orang banyak, sebab merupakan perusahaan yang mayoritas sahamnya milik negara.

“Seperti diketahui, meski suasana di lokasi PT Freeport itu cukup kondusif, tapi dari segi keamanan tetap masih rawan. Kami berupaya untuk membantu pemerintah mempercepat pembangunan di Papua,” kata Yudo dalam sambutan usai mengecek kesiapan pasukan dan sarpras misi pengamanan obvitnas.

Yudo menyebut, melaksanakan tugas operasional merupakan kehormatan seorang prajurit. “Mereka ini akan bertugas selama 9 bulan, karena dinamika dan ancaman di sana membutuhkan kewaspadaan, saya yakin pasukan ini mampu menjalankan amanah,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, sang jenderal mengucapkan terima kasih karena sudah disambut baik oleh masyarakat Bumi Tambun Bungai. Ia juga berterima kasih karena sudah diberi gelar kehormatan oleh organisasi adat Dayak Kalteng, dalam hal ini DAD Kalteng.

“Saya dianugerahi gelar adat, itu merupakan kehormatan bagi saya, saya ucapkan terima kasih kepada tokoh adat, kepada gubernur, dan kepada forkopimda semuanya,” tandasnya. (dan/ce/ala/kpfm)

625 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.