PALANGKA RAYA-Cuaca panas ekstrem yang melanda sebagian wilayah Indonesia termasuk Kalteng, tentu akan membahayakan kesehatan manusia. Cuaca ekstrem ini akan rentan berdampak terhadap kelompok lanjut usia (lansia) dan anak-anak.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng dr Suyuti Syamsul melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Riza Syahputra mengatakan, hal pasti yang berdampak pada manusia dari sisi kesehatan yakni dehidrasi atau kekurangan cairan. Akan sangat rentan dialami para lansia dan anak-anak dibandingkan orang-orang dewasa.
“Daya tahan tubuh lansia lebih lemah daripada sebelum lansia, suhu panas ekstrem ini tentu tidak baik untuk kesehatan, karena tubuh kita akan selalu kekurangan cairan,” katanya saat dibincangi melalui sambungan telepon, Rabu (26/4).
Pihaknya menyebut, pada kondisi suhu panas ekstrem yang yang berlebih, misal hingga 40 atau 45 derajat celcius, akan berpotensi pecahnya pembuluh darah. Namun beruntung di Indonesia termasuk Kalteng suhu tidak mencapai di atas 36 derajat celcius, melainkan hanya berada di kisaran 35 derajat celcius. Potensi kerawanan kesehatan yang bisa muncul hanyalah kekurangan cairan.
“Untuk orang-orang tua atau lansia yang punya tekanan darah tinggi, jangan sampai mengalami dehidrasi, karena itulah penyebab tekanan darah tinggi naik,” sebutnya.
Dengan adanya cuaca ekstrem suhu panas, hal yang juga harus diwaspadai adalah terkena paparan sinar matahari secara langsung. Sebab, paparan sinar ultraviolet yang berlebih dan terlalu sering akan menimbulkan penyalit kulit, seperti kanker kulit. Karena itu masyarakat Kalteng diimbau untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan.
“Jika memang harus beraktivitas di luar ruangan, maka harus perhatikan kebutuhan cairan tubuh, sering-seringlah mengonsumsi air putih agar tubuh tidak mengalami dehidrasi,” tegasnya.
Dalam cuaca biasa, manusia disarankan mengonsumsi air minum delapan gelas sehari, dengan takaran gelas berukuran 200 mililiter. Maka kebutuhan air minum dalam sehari adalah sebanyak 1,6 liter. Pada kondisi cuaca panas ekstrem seperti sekarang ini, masyarakat disarankan untuk mengonsumsi air minum lebih dari itu, menyesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan.
“Selain itu, apabila melaksanakan aktivitas di luar rumah, sebaiknya gunakan pelindung kepala, menggunakan pakaian yang menutup kulit, serta selalu menyediakan air minum,” pungkasnya. (abw/ce/ala/kpfm)