Kasus Bullying Murid SDN Unggulan di Palangka Raya
PALANGKA RAYA-Proses hukum atas kasus perundungan (bullying) yang dialami murid salah satu sekolah unggulan di Kota Palangka Raya terus berjalan di kepolisian. Belum lama ini, pihak korban memenuhi panggilan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Palangka Raya untuk pemeriksaan. Kini pihak korban masih menunggu kelanjutan proses hukum oleh kepolisian agar permasalahan ini segera diselesaikan.
Paman korban sekaligus paralegal kuasa hukum, Josman Siergar mengatakan bahwa setelah pemeriksaan beberapa waktu lalu, sampai saat ini belum ada kelanjutan proses atau informasi dari Unit PPA Polresta Palangka Raya.
“Kami masih menunggu, belum ada kabar lagi dari penyidik,” kata Josman saat dikonfirmasi Kalteng Pos melalui telepon, Senin (3/4).
Dikatakannya, beberapa waktu lalu pihak sekolah memang memanggil pihak-pihak yang terkait dengan masalah ini, baik keluarga korban maupun keluarga terduga pelaku. Namun menurutnya pertemuan itu bukan untuk mediasi. Pihaknya hanya hadir untuk memenuhi undangan sekolah.
“Perlu saya klarifikasi, pertemuan itu bukan mediasi, kalau mediasi tentunya dilakukan di PPA Polresta Palangka Raya,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan Josman, pihaknya menyayangkan tindakan pihak sekolah yang menggelar pertemuan dengan keluarga korban dan keluarga pelaku setelah adanya laporan hukum. Seharusnya, mediasi di tingkat sekolah dilakukan saat pertama kali kejadian. Apalagi kejadian itu sudah berulang kali.
“Setelah kejadian pertama, mengapa tidak ada pertemuan untuk mediasi, kejadian kedua yang berdarah-darah juga tidak, kejadian ketiga pun demikian, mengapa ketika sudah dilaporkan ke penegak hukum, baru ada inisiatif pertemuan,” bebernya.
Saat ini korban menjalani titip belajar pada salah satu sekolah swasta di Palangka Raya. Tidak tertutup kemungkinan orang tua korban akan mengurus pemindahan sekolah anaknya.
“Kemungkinan memang akan pindah sekolah, karena korban sudah tidak mau sekolah di tempat sebelumnya, melihat atribut sekolah itu pun trauma,” tutupnya. (abw/ce/ala/kpfm)