Puluhan Ribu Orang Bakal Mudik dari Kalteng

Tabel

“Pergerakan orang lebih banyak menggunakan jasa transportasi laut, dengan perkiraan kurang lebih 30 persen”

Yulindra Dedy

Kadishub Kalteng

PALANGKA RAYA-Arus mudik lebaran di Kalteng diprediksi akan terjadi pada H-3 lebaran. Diprediksi arus mudik tahun ini lebih meningkat dibandingkan dua tahun sebelumnya yang memang dibatasi aktivitas masyarakat karena pandemi Covid-19. Tahun ini, pergerakan pemudik di Kalteng dalam rangka perayaan Idulfitri diperkirakan mencapai angka 72.083 orang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng H Nuryakin mengatakan, kebijakan Kemendagri menjelang perayaan Idulfitri 1444 Hijriah adalah dengan menerbitkan surat edaran (SE) kepada gubernur dan bupati/wali kota, mengatur tentang dukungan kelancaran arus mudik dan balik lebaran, terutama posko gabungan pemda dan forkopimda. Mengantisipasi lonjakan arus mudik tahun ini, juga diperlukan kesiapsiagaan dinas pemadam kebakaran, satpol PP, serta dinas kebersihan. Mengingat libur lebaran tahun cukup lama, makanperlu ada pengaturan dan kesiapsiagaan di tempat-tempat wisata yang diperkirakan akan menjadi destinasi masyarakat mengisi waktu liburan.

“Selain itu juga perlu pengamanan lingkungan, terutama menjaga rumah-rumah kosong yang ditinggal mudik, pemda diminta untuk siaga mengantisipasi terjadinya bencana alam maupun bencana nonalam, termasuk mengecek fasilitas angkutan laut, terutama menyangkut ketersediaan pelampung untuk penumpang,” ucap sekda, Senin (10/4).

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kalteng Yulindra Dedy beberapa waktu lalu mengikuti rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral dengan Mabes Polri bersama kementerian/lembaga terkait, membahas kesiapan pengamanan perayaan Idulfitri 1444 hijriah.

Dedy mengatakan, sesuai data-data yang sudah dikumpulkan dari seluruh operator transportasi yang ada di wilayah Kalteng, diprediksi pergerakan pemudik tahun ini berkisar di angka 72.083 orang, dengan prakiraan terbanyak menggunakan moda transportasi laut, dengan jumlah pergerakan sebanyak 35.984 orang. (lihat tabel)

“Pergerakan orang lebih banyak menggunakan moda transportasi laut, dengan perkiraan sekitar kurang lebih 30 persen,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, pergerakan pemudik dari Kalteng bisa melalui tiga pintu keluar, yakni pelabuhan, bandara, dan terminal. Untuk transportasi laut, ada tiga pelabuhan yang akan melayani angkutan mudik, yakni Pelabuhan Kumai, Pelabuhan Sampit, dan Pelabuhan Bahaur. Untuk angkutan udara, simpul transportasi ada di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Bandara H Asan Sampit dan Bandara Iskandar Pangkalan Bun. Sementara untuk pergerakan orang melalui jalur darat, simpulnya di terminal WA Gara Palangka Raya, Terminal Natai Suka Pangkalan Bun, dan Terminal Patih Rumbih Sampit.

“Yang menjadi perhatian saat ini adalah kurangnya armada di Pelabuhan Sampit, Kotim. Selain itu, di Kotim juga keterbatasan moda transportasi udara,” sebutnya.

Karena itu, Yulindra berharap ada dukungan dari pihak Polda Kalteng beserta jajaran, berkenaan arahan Kapolri terkait puncak H-3 menjelang hari Idulfitri. Perlu ada pembatasan terhadap angkutan-angkutan masuk kategori over dimensi over loading (ODOL) seperti angkutan tambang, kebun, dan sebagainya demi mengurangi kemacetan dan potensi kecelakaan lalu lintas.

“Diperkirakan pengguna transportasi darat roda dua maupun roda empat pribadi mencapai 22 persen di wilayah Kalteng ini,” tutupnya. (abw/ce/ala/kpfm)

218 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.