
PALANGKA RAYA-Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalteng menggelar pelatihan kepemimpinan administrator (PKA) gelombang I angkatan I, II dan III, Jumat (12/5). Pelatihan yang digelar secara virtual itu diikuti 120 peserta dari beberapa instansi Pemprov Kalteng, pemerintah kabupaten/kota, dan Kejaksaan RI.
Tujuan pelatihan yang digelar mulai 12 Mei hingga 12 September 2023 mendatang itu tak lain agar peserta memiliki kompetensi manajerial jabatan sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 pasal 15 angka 1, yang mana pejabat administrator sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 huruf a bertanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintah dan pembangunan.
Pada pembukaan kegiatan, Staf Ahli Gubernur Bidang Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko membacakan sambutan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran. Dikatakannya, dalam rangka melaksanakan agenda reformasi birokrasi 2024 untuk mewujudkan world class bureaucracy, pelatihan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode bleanded learning. Langkah itu dilakukan sebagai respons Pemprov Kalteng terhadap dinamisme nomenklatur dari waktu ke waktu.
Metode pelatihan bleanded learning sebagai langkah nyata dalam upaya mewujudkan ASN unggul, sebagaimana yang digaungkan Pemerintah Republik Indonesia dengan employer banding ‘Bangga Melayani Bangsa’ dan titik tonggak penguatan nilai-nilai budaya kerja ASN dengan core values ASN.
Setiap instansi pemerintah diperlukan sosok pejabat administrator yang memiliki tanggung jawab dalam memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik. Pelayanan publik yang dikelola dan dikendalikan dengan baik merupakan bagian integral dari peningkatan kualitas kinerja unit organisasi.
Sosok pejabat administrator yang dapat memainkan peran tersebut adalah pejabat yang telah memenuhi kriteria kepemimpinan manajemen kinerja. Dengan demikian, cepat atau lambatnya peningkatan kinerja organisasi akan ditentukan oleh kualitas manajemen kinerja yang dilakukan oleh pejabat administrator.
“Pejabat administrator harus memiliki kemampuan untuk menggerakkan seluruh anggota tim, mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk bekerja sama secara solid dan menemukan cara-cara kreatif. Untuk itu maksimalkan momen pelatihan ini sebaik-baiknya,” terang Yuas Elko dalam sambutannya.
Sementara itu, Kepala BPSDM Provinsi Kalteng Sri Widanarni menambahkan, kurikulum yang akan digunakan dalam pelatihan kepemimpinan administrator ini terdiri dari empat tahap. Yakni
materi kepemimpinan dan nasionalisme, kepemimpinan kinerja, pengendalian pekerjaan, dan aktualisasi kepemimpinan.
“Untuk aktualisasi kepemimpinan, pemateri akan membekali peserta agar punya kemampuan menerapkan kapasitas kepemimpinan berkinerja tinggi dalam manajemen pelaksanaan kegiatan pembangunan melalui pengalaman best pratice serta aplikasinya dalam aksi perubahan untuk peningkatan kinerja organisasi,” ungkapnya. (sos/b/ce/ram/kpfm)