
PALANGKA RAYA – Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Norhaini, mengungkapkan, jumlah lulusan baru setiap tahun terus bertambah, namun lapangan kerja sempit. Dia berharap Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Palangka Raya bisa membantu masyarakat yang ingin mencari pekerjaan untuk memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahlian mereka.
“Peran aktif disnaker dalam membantu masyarakat, khususnya pencari kerja, untuk memperoleh pekerjaan sekaligus mengurangi pengangguran di Kota Palangka Raya harus ditingkatkan,” kata Norhaini.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh disnaker dalam mengurangi pengangguran di Kota Palangka Raya adalah dengan memberikan informasi terkait lowongan pekerjaan secara aktif. Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan para pencari kerja, Disnaker juga perlu memberikan atau meningkatkan keterampilan mereka melalui program pelatihan, seperti yang dilaksanakan oleh UPTD BLK Palangka Raya.
Norhaini menyebutkan bahwa berdasarkan data dari database Pencari Kerja yang terdaftar melalui pembuatan Kartu Pencari Kerja Online melalui situs https://karirhub-console.kemnaker.go.id/, tercatat sebanyak 338 orang pencari kerja di Kota Palangka Raya mulai bulan Januari hingga Mei 2023, dengan jumlah penempatan sebanyak 291 orang.
Norhaini mengakui bahwa disnaker menghadapi sejumlah hambatan dalam membantu para pencari kerja di Kota Palangka Raya untuk mendapatkan pekerjaan. Dia menyebutkan bahwa masih banyak pengusaha atau pemberi kerja yang tidak melaporkan adanya lowongan pekerjaan di tempat usahanya. Selain itu, menurut Norhaini, para pengusaha lebih suka melakukan rekrutmen secara mandiri daripada memanfaatkan pelayanan perantaraan kerja dari Disnaker Kota Palangka Raya. Para pengusaha juga lebih suka merekrut tenaga kerja yang sudah berpengalaman atau memiliki keterampilan di bidangnya daripada merekrut tenaga kerja yang belum berpengalaman.
“Padahal, sebagian besar pencari kerja yang terdaftar adalah lulusan baru (Fresh Graduated) dan belum memiliki pengalaman kerja,” katanya sambil menyebutkan beberapa hambatan lainnya.
Oleh karena itu, Norhaini mengusulkan adanya perubahan dalam penataan pelaksanaan dan peningkatan kualitas pelayanan dari Disnaker Kota Palangka Raya sebagai perantaraankerja. Salah satu usulannya adalah penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Disnaker Kota Palangka Raya. Menurut Norhaini, penerapan SPBE dapat menjadi acuan bagi Disnaker dalam mengelola pelayanan sebagai perantara antara para pencari kerja dan pengusaha.
Dengan adanya penerapan SPBE, masyarakat, khususnya para pencari kerja dan pengusaha, akan mendapatkan banyak keuntungan. “Masyarakat dapat memperoleh pelayanan bimbingan jabatan dan konseling karir yang dapat dilakukan secara online melalui pertemuan zoom meeting,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa melalui penerapan SPBE, pihak pengusaha dapat menyampaikan informasi tentang lowongan pekerjaan dan melaporkan penempatan tenaga kerja secara online melalui WhatsApp atau email. Informasi mengenai lowongan kerja dan lainnya dapat disebarluaskan melalui media sosial seperti Instagram Ipkdisnaker, akun Facebook Fungsional Pengantar Kerja Kota Palangka Raya, dan Website Disnaker Kota Palangka Raya.
Norhaini berharap bahwa dengan peran yang semakin aktif dari Disnaker Kota Palangka Raya dalam membantu masyarakat yang memerlukan pekerjaan, akan membantu mereka mendapatkan pekerjaan yang diinginkan dan pada akhirnya dapat mengurangi angka pengangguran di Kota Palangka Raya. “Ini juga menjadi nilai positif bagi kebijakan Pemerintah Kota Palangka Raya dalam mengatasi pengangguran di wilayah tersebut,” tutup Norhaini mengakhiri keterangannya. (sja/uni/kpfm)