Gandeng Swasta Terlibat dalam Membina Umat

Dari Studi Tiru FKUB Kalteng ke Sidoarjo dan Klaten

KUNJUNGAN: Rombongan FKUB Kalteng diterima Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya atas nama bupati, di aula Kantor DPRD Klaten. Foto: FKUB UNTUK KALTENG POS

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalteng sedang melakukan studi tiru ke Pulau Jawa sejak Senin (28/8). Banyak ilmu yang didapatkan dari beberapa FKUB yang ada di Jawa Timur dan Jawa Tengah dalam membina umat beragama. Berikut ulasan singkat mengenai beberapa terobosan kreatif yang sudah dilakukan FKUB di Pulau Jawa.   

SELAMA ini, FKUB dinilai orang sebagai wadah berkumpulnya tokoh-tokoh agama untuk menjaga keharmonisan dan kerukunan umat beragama. Namun beberapa FKUB daerah di Indonesia justru membuat terobosan kreatif dengan mengembangkan program kolaboratif, sehingga membuat FKUB makin mendapat tempat di hati masyarakat. Di antaranya FKUB Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dan FKUB Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Sidoarjo merupakan sebuah kabupaten yang kecil. Namun penduduknya berjumlah 2,2 juta jiwa. Hampir sama dengan Kalteng. Keunggulan daerah ini, banyak memiliki pabrik dan perusahaan swasta. Potensi itulah yang dipadukan pengurus FKUB, dengan menggandeng pihak swasta untuk terlibat membina umat beragama dalam program FKUB Peduli.

Di antara perusahaan dan pabrik yg turut mendukung program FKUB Peduli itu, ada Avian dan Unilever. Kedua pabrik tersebut cukup peduli membina umat beragama. Dari agama mana pun, mereka akan terlibat menggelontorkan dana CSR nya untuk mendukung FKUB Peduli.

“Kenapa pihak swasta mau terlibat, karena mereka sudah percaya dengan keberadaan FKUB di Sidoarjo,” kata ketua FKUB, Idham Cholid.

Dalam pertemuan di Aula Kesbangpol Sidoarjo, turut hadir Kabankesbangpol Mustaim. Idham Cholid menyampaikan bahwa FKUB semestinya tidak hanya menjadi tempat berkumpulnya tokoh agama yang tidak memberi manfaat. Justru dengan FKUB Peduli, membuat masyarakat merasa bahwa keberadaan FKUB bermanfaat bagi masyarakat.

Untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat, butuh waktu yang tidak pendek. Perlu proses dan kesungguhan dari semua pengurus. Jangan sampai FKUB membawa misi agama masing-masing. Sebab, tujuannya memang untuk menjaga kerukunan antarumat melalui berbagai program kegiatan.

Kedelai di Klaten

Saat berada di Kabupaten Klaten, rombongan FKUB Kalteng diterima Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya SH MH atas nama bupati, di aula Kantor DPRD Klaten.

Klaten merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki penduduk 1,4 jiwa. Selama ini, penduduknya kebanyakan bertani, menanam padi. Seiring makin berkurangnya petani yang menanam padi, akhirnya FKUB Klaten menggandeng Kelompok Tani Rukun Lestari dan PT Java Agro Sejahtera. Programnya kurang lebih sama seperti plasma. Petani diarahkan untuk menanam kedelai. Lalu ketika panen, dibeli dengan harga pasar oleh FKUB, kemudian dipasarkan dan bahkan diekspor.

Keberhasilan mereka dalam mengelola penanaman kedelai itulah yang dikaji FKUB Kalteng. Tentunya bukan untuk meniru cara pengelolaan kedelai, tetapi meniru kinerja FKUB Klaten yang berhasil menggandeng pihak swasta.

Menurut Wakil Bupati Klaten, dahulu FKUB Klaten sangat sulit hidupnya. Untuk pelantikan pengurus saja sangat berat, karena keterbatasan dana. Sementara, alokasi dana pemkab untuk FKUB juga sedikit sekali. Hanya 180 juta. Namun atas inisiatif FKUB Klaten sendiri, sekarang ini mereka sudah bisa mandiri.

Gubernur Kalteng diwakili Kabag Kesra Eka Dyan SSos MSi menyampaikan bahwa program studi tiru ini adalah bagian dari kerja sama pemprov dengan FKUB Kalteng dalam rangka pengembangan wawasan kemandirian di FKUB dan pemerintah daerah.

Sementara, Ketua FKUB Kalteng Prof Dr H Bulkani menyebut, kunjungan kali ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas pengurus FKUB. Paling tidak melalui kunjungan ini bisa menghasilkan inovasi-inovasi untuk kemandirian FKUB Kalteng.

Menurut Ketua FKUB Klaten Syamsudin Asrofi, keberhasilan Klaten itu karena Klaten solid. Padahal anggarannya tidak terlalu besar. Mereka membagi kerja dengan membentuk komisi-komisi atau restrukturisasi pengurus. Sehingga semua pengurus bekerja dan menawarkan program-program bermanfaat. Dari hasil pembagian kerja itulah, akhirnya muncul inovasi-inovasi, seperti kerja sama menanam kedelai.

Sebelumnya, FKUB Kalteng diterima Ketua FKUB Klaten Syamsudin Asrofi di lokasi penanaman kedelai di Desa Tegal Rejo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten. Di lokasi itu, pengurus FKUB Kalteng mendapat banyak informasi dari pengurus FKUB Klaten tentang bagaimana pola dan kerja sama yang mereka lakukan, sehingga bisa membuat FKUB bisa mandiri sekaligus menyejahterakan petani. (*/ce/ala/kpfm)

296 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.