
PALANGKA RAYA– Dalam beberapa tahun terakhir, penyebaran berita palsu atau hoaks telah menjadi masalah serius dalam konteks politik, terutama menjelang periode pemilihan. Hoaks dapat dengan cepat merusak citra kandidat, mempengaruhi opini publik, dan bahkan memicu konflik sosial. Untuk mengatasi masalah ini, berbagai pihak telah berkolaborasi dalam peluncuran kampanye anti-hoaks yang komprehensif.
Sekretaris Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Noorkhalis Ridha, menekankan pentingnya menjaga integritas dan esensi kegembiraan dalam pesta demokrasi, yakni pemilihan umum. Ia menggarisbawahi bahwa pemilu seharusnya menjadi ajang di mana seluruh lapisan masyarakat dapat merayakan demokrasi dengan riang dan gembira.
“Namun, penyebaran berita bohong atau hoax dapat mengganggu suasana positif tersebut,” jelasnya pada Kalteng Pos, Selasa (29/8).
Politisi Partai PAN menyebutkan, sejatinya pemilu itu adalah ajang pesta demokrasi bagi seluruh lapisan masyarakat. Dan tentu sejatinya pesta harus dalam suasana riang dan gembira. “Maka untuk itu, agar menjaga pemilu yg menggembirakan, diharapkan tdk ada lagi berita bohong/hoax yg kemudian menghilangkan esensi kegembiraan itu. Karena berita bohong/hoax ini mengkhawatirkan masyarakat,” ungkapnya.
Noorkhalis Ridha juga menyuarakan keprihatinan atas potensi dampak negatif berita bohong atau hoax terhadap masyarakat. Dalam konteks pemilu, informasi palsu tersebut bisa merusak citra kandidat, mempengaruhi opini publik, dan bahkan memicu konflik sosial.
“Oleh karena itu, peran masyarakat dalam menyaring dan memeriksa kebenaran informasi sebelum dibagikan sangat penting,” bebernya. (*ham/uni/kpfm)