PALANGKA RAYA – Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Hasan Busyairi, mengemukakan harapannya agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dapat segera membentuk tim-tim di berbagai kelurahan. Kolaborasi yang kuat antara BPBD dan masyarakat diharapkan dapat mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Apabila titik api muncul, tindakan harus diambil dengan segera untuk mencegah perluasan api dan memungkinkan pemadaman yang cepat. Namun, tanpa melibatkan partisipasi kelompok di tingkat kelurahan, termasuk masyarakat, BPBD akan menghadapi kesulitan dalam mengantisipasi peristiwa semacam itu. Oleh karena itu, penting bagi BPBD untuk merancang dan melibatkan masyarakat sejak awal guna melakukan langkah pencegahan,” tuturnya, Senin (14/8).
Sebagai seorang anggota DPRD Kota Palangka Raya yang mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) III, Hasan menyatakan sarana dan prasarana yang ada untuk penanganan karhutla masih belum mencapai kondisi yang ideal. Kendati begitu, ia mencatat bahwa BPBD telah memberikan kontribusi dengan menyediakan sumur bor dan mesin penyedot air, yang nantinya dapat digunakan dalam upaya penanganan karhutla.
“Setidaknya, sarana ini mampu digunakan untuk mengantisipasi potensi munculnya titik api dan mengamankan situasi dengan segera. Penting untuk tidak membiarkan api merambat tanpa kendali, karena hal tersebut dapat memicu perluasan kebakaran yang lebih luas,” terangnya.
Hasan melihat bahwa jumlah personel BPBD setempat pada saat ini sudah cukup, mengingat penanganan karhutla melibatkan tidak hanya anggota BPBD tetapi juga kelompok yang telah dibentuk oleh BPBD. Namun, ia menggarisbawahi perlunya melibatkan partisipasi masyarakat secara lebih aktif.
“Keterlibatan aktif masyarakat sangatlah penting. Dengan demikian, ketika terjadi titik api atau situasi serupa, masyarakat dapat mengambil langkah pencegahan tanpa harus selalu mengandalkan BPBD, sehingga dapat mengurangi risiko karhutla,” paparnya. (hfz/hnd/kpg/uni/kpfm)
