Hujan Tak Merata, Kebakaran Meluas ke Kebun Warga

PEMADAMAN: Tim Manggala Agni bersama petugas BPBD dan personel TNI-Polri berjibaku memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Sukamara, Sabtu (9/9). Foto: NOUVAL UNTUK KALTENG POS

SUKAMARA-Meski wilayah Kabupaten Sukamara sempat diguyur hujan beberapa hari terakhir, tetapi tidak serta-merta menghilangkan kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah itu. Kepulan asap masih terlihat keluar dari lahan gambut yang terbakar. Karena hujan turun tak merata di semua wilayah serta hanya berintensitas rendah, karhutla pun tak kunjung padam hingga Sabtu (9/9).

Salah satunya karhutla di Desa Natai Sedawak, Kecamatan Sukamara yang terjadi sejak Kamis (7/9) lalu. Upaya pemadaman yang dilakukan oleh tim Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Kalimantan III/Pangkalan Bun pondok kerja Kabupaten Sukamara bersama petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukamara (BPBD Sukamara), UPT KPHP Sukamara-Lamandau,  personel TNI dan Polres Sukamara dan Masyarakat Peduli Api (MPA) belum membuahkan hasil yang maksimal.

Anggota Manggala Agni Daops Kalimantan III/Pangkalan Bun Ergy Rifandy menjelaskan, hujan yang turun tidak bisa sepenuhnya mematikan api. Kendati demikian, mampu mengendalikan penyebaran titik api di beberapa wilayah.

“Kebakaran terjadi pada lahan gambut yang dalam dan api berada di dalam gambut, jadi sulit untuk padam. Hujan yang turun kemarin hanya mampu membasahi bagian permukaan tanah, sementara di bawah tanah api masih menyala,” ungkapnya kepada media, Sabtu (9/9).

Ergy menuturkan, timnya terus berupaya melakukan pemadaman di lokasi kebakaran, dengan fokus membuat penyekatan pada jari-jari api yang makin melebar ke lahan atau kebun milik warga.

“Kami fokus pada jari-jari api, karena untuk mengejar kepala api masih terlalu jauh. Dengan peralatan yang ada, kami mencoba memaksimalkan penyekatan untuk mencegah api makin meluas,” jelasnya.

Ia menambahkan, selain terbatasnya peralatan pemadaman, kendala lain yang dihadapi timnya adalah akses ke lokasi kebakaran yang cukup sulit, sehingga harus ditempuh dengan berjalan kaki.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Sukamara Agus Mulyanto menjelaskan, meski hujan sempat mengguyur wilayah Sukamara, tetapi karena intensitasnya rendah dan tidak merata, serta adanya embusan angin yang kencang, jari-jari api makin melebar ke lahan dan kebun warga.

“Kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sukamara terjadi tiap hari. Meski dalam beberapa hari terakhir diguyur hujan, tetapi di lahan gambut yang terbakar masih terlihat kepulan asap. Apalagi hujan tidak merata. Berdasarkan analisis BMKG, wilayah Sukamara yang terkena dampak hujan adalah bagian selatan,” ungkapnya kepada Kalteng Pos, Minggu (10/9).

Agus menyebut, tim pemadam gabungan cukup kesulitan untuk mencapai titik api, karena aksesnya tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda empat. Selain itu, tim juga kesulitan menemukan sumber air di sekitar lokasi kebakaran.

“Kemarin kami sudah berkoordinasi dengan satgas karhutla provinsi. Alhamdulillah, dari pihak provinsi mendukung upaya pemadaman dengan mengirimkan bantuan berupa helikopter water bombing untuk melakukan pemadaman lewat jalur udara,” pungkasnya. (lan/ce/ala/kpfm)

224 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.