
PALANGKA RAYA-Udara di Kota Cantik Palangka Raya sedang tidak baik-baik. Pagi hingga siang hari, kabut asap tipis mulai menyelemuti ibu kota provinsi. Udara yang dirasakan sudah sangat tidak sehat, ketika dihirup mulai terasa sesak. Ancaman penyakit inspeksi saluran pernapasan akut (ISPA) menghantui warga.
Kepala UPTD Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya Ahmad Riadi mengatakan, pantauan ISPU dari alat pemantau udara yang berada di Kecamatan Jekan Raya dalam kondisi sedang, tapi ada kecendrungan menuju tidak sehat. Selama beberapa hari kota diselimuti kabut asap, dan saat ini nilai ISPU ada diangka 99 parameter kritis Pm 2,5.
Ahmad Riadi menyebut, kabut asap yang terjadi di kota juga akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), tetapi juga berkemungkinan asap yang terbawa oleh angin yang berasal dari daerah yang mengalami karhutla.
“DLH mengimbau untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan, apabila harus berkegiatan di luar ruangan dapat memakai masker,” ujarnya.
Terpisah, Kasubid Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya, Balap Sipet menjelaskan kabut asap yang menyelimuti Kota Palangka Raya sudah lumayan parah. Karhutla di Kota Palangka Raya saat ini telah diatasi, sebab hanya di beberapa titik saja.
Balap memperkirakan, kabut asap merupakan kiriman dari Tumbang Nusa. Pihaknya juga sudah menerima informasi dari BPBD Kalteng, Karhutla yang terjadi di Tumbang Nusa telah meluas.
Untuk Kota Palangka Raya itu masih berpotensi terjadi karhutla kembali, lanjut Balap. Karena cuaca cukup panas dan kekeringan masih melanda. Tim juga sudah dikerahkan, namun diperkirakan titik api masih bermunculan.
“Warga juga masih suka membuka lahan dengan cara membakar. Padahal kami sudah melakukan mitigasi dan sosialisasi, tapi masih seperti ini terus kejadiannya,” tutupnya.
Sementara itu, Plt Ketua BPBD Kalteng Ahmad Thoyib menjelaskan bahwa Kota Palangka Raya memang sedang dilanda asap tipis. Namun adanya kabut asap ini tidak menggambarkan bahwa sedang meningkatkannya Karhutla. Thoyib menjelaskan bahwa untuk kejadian kebakaran di wilayah Kota Palangka Raya tidak terjadi peningkatan kasus. Namun yang saat ini sedang terjadi peningkatan kebakaran lahan berada di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas.
“Yang terjadi peningkatan lokasi kebakaran lahan ada di Pulpis dan Kapuas yang beberapa memang belum padam, Satgas darat dan udara terus bekerja maksimal membloking pergerakan dan percepatan perluasan area kebakarannya,” tegasnya.
Menurut Prakirawan BMKG Lian Adriani area Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya terlihat diselimuti kabut asap. Kabut ini berasal dari wilayah timur hingga selatan Kota Palangka Raya. “Jadi angin yang berhembus yakni saat ini dari arah timur hingga selatan, sehingga asap kebakaran yang terjadi di daerah pulang pisau tersebut, terbawa angin masuk ke wilayah Kota Palangka Raya,” ucapnya. (ham/zia/mut/irj/ala/kpfm)