Khawatir Inflasi Melonjak Akibat Kenaikan Harga BBM

Khemal Nasery

PALANGKA RAYA – Harga bahan bakar minyak (BBM) naik, khususnya semua jenis BBM non-subsidi di seluruh wilayah, seperti Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, dan juga bahan bakar diesel seperti Pertamina Dex dan Dexlite. Kenaikan harga BBM ini menjadi perhatian khusus dari berbagai kalangan. Salah satunya adalah Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya yang membidangi bidang perekonomian dan pembangunan, Khemal Nasery.

Menurut Khemal, kenaikan harga BBM berpotensi memicu kenaikan harga di berbagai sektor, yang pada akhirnya akan mengakibatkan lonjakan angka inflasi di Kota Palangka Raya. “Ini mencakup kebutuhan pokok, harga minyak, dan sektor lainnya. Biaya operasional juga akan meningkat, termasuk biaya transportasi dari tempat produksi ke Kota Palangka Raya atau sebaliknya,” ungkapnya, belum lama ini.

Politikus dari Partai Golkar ini mengimbau kepada pelaku usaha, baik skala kecil, menengah, maupun besar, untuk tidak mencari keuntungan yang berlebihan dalam situasi ini. Hal ini penting karena masih banyak masyarakat yang sangat membutuhkan ketersediaan barang dan harga yang wajar. “Jangan sampai di saat situasi sulit, para pedagang menaikkan harga melebihi batas kewajaran,” tegasnya.

Khemal juga menyoroti penjualan elpiji tiga kilogram yang seringkali dijual dengan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Meskipun telah ada kesepakatan dengan Pemerintah Kota Palangka Raya mengenai harga elpiji tiga kilogram, masih banyak pedagang yang menjual di atas harga yang telah ditentukan. “Selain elpiji, harga bahan pokok juga melonjak tinggi, dan pedagang yang memanfaatkannya dengan menetapkan harga di atas batas kewajaran, hal ini sangat memberatkan masyarakat,” tutupnya. (*ham/kpfm)

373 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.