
PALANGKA RAYA-Universitas PGRI Palangka Raya (UPPR) menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB), Jumat (15/9). PKKMB yang digelar UPPR dalam rangka menyambut Maba 2023 ini menurutnya merupakan kegiatan yang positif dengan berbagai pengenalan dengan penuh inovatif karena dibalut dengan edukasi dan leadership.
Pj Rektor UPPR Slamet Winaryo mengatakan tahun ini kampus yang bertempat di Jalan Hiu Putih ini telah menerima 120 mahasiswa baru. Namun yang ikut dalam PKKMB hanya 67 orang. Hal ini dikarenakan UPPR juga menerima mahasiswa baru itu sedang berhalangan. UPPR juga tersedia kelas untuk para pekerja yang kali ini tidak dapat ikut PKKMB.
PKKMB kali, pihaknya memasukkan beberapa materi yang sesuai dengan kebijakan Kemendikbudristek. Dengan tujuan membangun integritas cinta pada negara, menghilang intoleransi, perilaku seks, bully, hingga memperluas wawasan kebangsaan.
“Pada saat mulai kuliah mahasiswa nantinya mulai beradaptasi dengan kehidupan kampus, lama-kelamaan mereka akan terbiasa, seperti cara belajar, etika-etika dalam kampus, dan hak kewajiban dia itu apa, hingga mereka bisa memiliki target lulus tepat waktu. Syukur-syukur mereka berjuang hingga lulus 3,5 tahun,” tegasnya.
Dalam penerapan MBKM, UPPR telah melakukan tahun kedua dalam implementasinya. Dan bertahap demi bertahap ia juga telah membangun dengan kerja sama dengan mitra-mitra.
“Saya telah berdiskusi dengan para dekan kita tengah membangun kemitraan dengan universitas PGRI yang ada di Kalimantan maupun di luar Kalimantan, seperti yang di Surabaya, Bali, Semarang, yang nantinya kita akan datang kesana untuk mencakokkan ilmunya dengan menitipkan dosen maupun mahasiswa di sana,” tegas Winaryo.
Ia berharap, para mahasiswa bisa membangun semangat UPPR yang telah berkontribusi menciptakan sumber daya manusia selama 20 tahun lebih. Dengan seiring berjalannya waktu UPPR terus melahirkan lulusan yang berkualitas dengan daya saing. Bahkan ia juga pastikan dosen yang mengajar akan lebih efektif dengan konsep kekinian.
“Bahkan penelitian dan jurnal-jurnal turut ditingkatkan, hingga bukan hanya jabatan rektor, tapi juga ada rektor kepala hingga guru besar,” tuturnya. (irj/b5/ram/kpfm)