
Wakil Ketua I DPRD Palangka Raya
“Transaksi digital sangat diperlukan, agar masyarakat Kota Palangka Raya dapat setara. Dalam artian, tidak gaptek dan melangkah lebih maju“.
PALANGKA RAYA – Transaksi pembayaran menggunakan aplikasi Qris semakin marak. Hal itu mencerminkan perubahan besar dalam cara masyarakat melakukan transaksi pembayaran. Kebiasan ini juga telah merubah metode pembayaran tradisional seperti uang tunai dan kartu kredit.
Terkait fenomena tersebut, Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya Wahid Yusuf menjelaskan, bahwa dia sangat sepakat dalam perubahan cara transaksi ketika membeli suatu barang. Itu menandakan, bahwa masyarakat Kota Palangka Raya harus menyesuaikan zaman digital saat ini.
“Transaksi digital sangat diperlukan, agar masyarakat Kota Palangka Raya dapat setara. Dalam artian, tidak gaptek dan melangkah lebih maju,” katanya pada Kalteng Pos, Rabu (13/9).
Politikus Partai Golkar tersebut menambahkan, dengan hadirnya aplikasi pembayaran digital seperti Qris, itu menandakan perkembangan media saat ini sangat maju. Masyarakat mau tidak mau harus mengikuti perkembangan zaman.
“Tentunya itu akan mempercepat dan mempermudah transaksi kan. Hanya dengan mencocokkan barcode yang telah disediakan, kita dapat langsung membayarnya,” ungkapnya.
Wahid Yusuf berpesan, walaupun Qris hadir dan mempermudah masyarakat, supermarket maupun tempat-tempat sejenisnya tetap perlu menyediakan pelayanan pembayaran secara cash. “Karena untuk memulai realisasi sebuah aplikasi yang baru tidak bisa langsung sekaligus,” akuinya. (*ham/ens/kpfm)