
JawaPos.com – Keputusan wasit menggunakan bantuan VAR (video assistant referee) terkadang masih diperdebatkan. Apalagi kalau wasit tidak bisa menggunakan VAR.
Hal itu dialami wasit Miguel Nogueira saat memimpin FC Porto yang menjamu FC Arouca dalam Primeira Liga di Estadio do Dragao awal pekan ini (4/9).
Pada menit ke-90+12’, Nogueira tidak bisa melihat layar monitor VAR yang mati di pinggir lapangan atas keputusannya memberikan penalti kepada Porto. Tuan rumah tertinggal 0-1 saat itu.
Nogueira kemudian diberi ponsel untuk berkomunikasi dengan wasit VAR dengan keputusan penalti tidak diberikan.
Meski Porto akhirnya bisa menyamakan skor 1-1 pada menit 90+19’ atau semenit sebelum laga usai, bahkan mendapat penalti pada menit ke-90+15’, protes tetap dilayangkan klub berjuluk Dragoes tersebut.
Yakni, menyangkut Nogueira yang menggunakan ponsel untuk keputusan pada menit ke-90+12’.
”Tindakan Miguel Nogueira merupakan pelanggaran aturan permainan dan berdampak serius pada hasil,” tulis Porto dalam surat protesnya kepada otoritas Primeira Liga.
Porto sekaligus menyangkal laporan Komite Wasit Federasi Sepak Bola Portugal bahwa monitor VAR mati karena aliran listrik stadion mati. Versi Dragoes, itu merupakan kesalahan teknisi VAR yang tidak bisa menyambungkan kabel dari sumber listrik stadion ke peralatan VAR. (jpc/kpfm)