PALANGKA RAYA – Akhir-akhir ini marak pemberitaan mengenai kasus siswa yang melakukan kekerasan terhadap guru di sekolah. Ada siswa yang merasa tidak senang atau tidak menyukai metode pembelajaran yang diajarkan oleh guru. Perlawanan siswa terhadap guru merupakan masalah yang harus segera diatasi untuk mencegah kejadian serupa terulang, terutama di Kota Palangka Raya.
Menanggapi situasi ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Sigit K Yunianto, memberikan penjelasan. Menurutnya, untuk mencegah insiden yang tidak diinginkan tersebut, penting untuk mengintegrasikan Pendidikan Pancasila sejak usia dini.
“Karena dalam Pendidikan Pancasila, terdapat aturan-aturan kehidupan yang harus dipegang teguh,” ucapnya, belum lama ini.
Sigit menambahkan bahwa situasi saat ini, di mana insiden-insiden tersebut semakin meningkat, disebabkan oleh kurangnya pelajaran Pendidikan Pancasila. Pendidikan Pancasila tidak hanya membahas tentang sila-sila Pancasila, tetapi juga mencakup aspek-aspek yang lebih mendalam. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi dan penyempurnaan kurikulum ini dengan cermat.
“Dalam kurikulum ini, siswa akan mendapatkan panduan untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila,” jelasnya.
Sekretaris DPD PDI P Kalteng juga menekankan pentingnya memberikan Pendidikan Pancasila kepada anak-anak. Ini akan membantu menanamkan nilai-nilai seperti kasih sayang, sopan santun, dan bukan hanya sekadar pemahaman konseptual, tetapi juga penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya yakin bahwa dengan kekurangan dalam Pendidikan Ideologi Pancasila, hal ini berdampak pada pemahaman nilai-nilai Pancasila oleh siswa. Akibatnya, moral dan perilaku siswa saat ini cenderung menurun, dan banyak yang mengabaikan pembelajaran Pancasila,” tandasnya. (*ham/uni/kpfm)
