
PALANGKA RAYA – Program pencegahan stunting saat ini harus diperkuat untuk untuk mencapai target Indonesia Emas 2045. Anggota Komisi III DPRD Kalteng, Andayani menyampaikan agar pemerintah daerah serius dalam menangani stunting demi mewujudkan generasi penerus yang sehat.
Selain itu, Andayani juga meminta keseriusan instansi terkait dalam mengupayakan penanganan pada balita permasalahan gizi dan secara masif dan menyeluruh. Kolaborasi antardinas harus lebih ditingkatkan, jangan hanya sebatas sektoral saja. Sehingga dikemudian hari dapat terwujud Kalimantan Tengah bebas stunting.
“Kesehatan ibu hamil dan anak-anak tentu menjadi perhatian khusus, agar pertumbuhan mereka tidak terganggu. Di masa mendatang, mereka akan menjadi generasi penerus yang handal dan berkualitas,” ucapnya.
Dirinya menuturkan, pelaksanaan program juga harus dilakukan secara merata hingga ke pelosok. Perlunya memperkuat pelayanan kesehatan di desa yang masih minim fasilitas. Langkah-langkah upaya yang dilakukan pemerintah daerah maupun provinsi dalam mencegah stunting diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal.
“Kami mendukung program dan upaya yang dilakukan. Semua pihak, khususnya Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan harus bersatu padu dalam penanganan stunting,” jelasnya.
Untuk itu, dirinya berharap Kalteng dalam penanganan stunting untuk mencapai angka nol persen. Karena itulah, program intervensi gizi bagi ibu hamil harus berkualitas dengan pemberian makanan tambahan dan lain sebagainya.
Pasalnya, anak yang baru lahir saat ink merupakan ujung tombak masa depan Indonesia, khususnya Kalimantan Tengah. Sehingga, anak-anak nantinya dapat tumbuh dengan sehat dan kuat, serta menjadi generasi yang cerdas di kemudian hari, demi membawa Bumi Tambun Bungai semakin maju dan lebih baik. (ovi/ans/kpfm)