Prof KH Khairil Anwar Pimpin MUI Kalteng Periode 2023-2028

Musyawarah Daerah (Musda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalteng telah selesai dilaksanakan. Para peserta musda telah menyepakati Prof Dr KH Khairil Anwar MAg menjabat ketua umum (ketum) periode 2023-2028,
DHEA UMILATI, Palangka Raya
DALAM pemilihan dengan sistem formatur itu, tim formatur terdiri dari unsur pengurus demisioner, ketua ormas Islam, serta dari perguruan tinggi Islam dan pondok pesantren. Selain menunjuk ketum, juga menambah posisi wakil ketua umum (waketum) menjadi dua orang, yakni KH Wahid Aha SH dan Dr Yamin Muchtar.
Dr HM Wahyudie F Dirun selaku pimpinan sidang tim formatur mengatakan, pemilihan ketua umum, waketum, serta sekretaris umum itu dilakukan dengan sistem musyawarah mufakat, bukan dengan sistem voting atau pemilihan. Hal itu sudah berdasarkan pedoman rumah tangga (PRT) MUI, bahwa setingkat ulama memang tidak diberlakukan sistem voting.
Pemilihan ketum kali ini berjalan alot lantaran muncul tiga nama kandidat, yakni Prof Khairil, Abd Wahid Aha, dan Prof Fathurahman.
Dalam proses berikutnya, Fathurahman menyatakan tidak bersedia dan mundur dari pencalonan. Setelah rapat terbuka, akhirnya tim formatur sepakat memberi kesempatan kali kedua kepada Prof Khairil, sementara Wahid Aha di posisi waketum.
“Sebenarnya format pengurus MUI ini adalah kombinasi antara pengurus Nadhlatul Ulama dan pengurus Muhammadiyah. Kalau ketum dari unsur NU, maka sekum dari unsur Muhammadiyah,” kata Wahyudie F Dirun.
Rencananya, pengurus MUI Kalteng yang baru tersebut akan menggelar jumpa pers sekaligus menyampaikan penguatan fatwa MUI nomor 83 tentang produk-produk yang berafiliasi dengan zionis Israel.
Sebelumnya, Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalteng Sri Suwanto dalam sambutannya dalam Musda X MUI Kalteng 2023, menyampaikan apresiasi atas kontribusi MUI terhadap kemajuan pembangunan di Kalteng.
“Apresiasi setinggi-tingginya diberikan kepada MUI Kalteng atas peran dan kontribusinya dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kalteng,” ungkapnya dalam kegiatan yang bertempat di Hotel Luwansa, Sabtu (11/11).
Dikatakannya, kegiatan tersebut merupakan forum strategis untuk mengevaluasi dan menyusun program-program kerja MUI Kalteng ke depan, yang selaras dan mendukung upaya memajukan pembangunan masyarakat dalam arti luas untuk Kalteng.
“Diharapkan musda ini menjadi wadah para cendekiawan muslim menghasilkan berbagai agenda MUI ke depan serta menjadi forum konsolidasi dalam memperkuat peran dan sumbangsih MUI dalam kehidupan keagamaan, kemasyarakatan, dan kebangsaan,” tuturnya.
Suwanto mengajak seluruh ulama, zuama, dan cendekiawan muslim di Kalteng untuk bersama-sama dan bahu-membahu membangun Kalteng. “Agar lebih maju, sejahtera, dan berkeadilan,” katanya.
Ia juga berpesan agar MUI serta semua pihak di Kalteng bersama-sama memelihara persatuan dan keutuhan masyarakat maupun umat, terkhusus menjelang pesta demokrasi serentak 2024 (*/ce/ala/kpfm)