
PALANGKA RAYA-Pemerataan listrik menjadi hal yang penting di seluruh penjuru Kalteng. PT PLN mendukung penuh ketersediaan listrik demi mendorong pertumbuhan ekonomi Bumi Tambun Bungai.
Executive Vice President Niaga dan Pemasaran PT PLN Fintje Lumembang mengatakan, listrik merupakan salah satu perwujudan dari keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal itu disampaikan dalam kegiatan forum investor bersama PT PLN Unit Induk Distribusi Kalselteng.
“Kami berharap rekan-rekan investor tidak usah ragu, PLN siap mendukung dan menyediakan listrik untuk kebutuhan,” ungkap Fintje Lumembang di Swiss-Bellhotel Danum, Kamis (21/12).
Menurutnya, PLN akan terus meningkatkan keandalan dan mutu listrik serta menjamin ketersediaan listrik dalam rangka mendorong tumbuhnya perekonomian dan industri di seluruh Tanah Air.
“Tentunya PLN tidak bisa berjalan sendiri, tetapi juga membutuhkan dukungan sinergi dari pemerintah, seluruh stakeholder, serta mitra bisnis,” ujarnya.
Ia juga berharap dengan tumbuhnya industri di Kalteng akan mendorong tumbuhnya ekosistem bisnis termasuk di dalamnya IKM, UMKM, dan industri kecil.
“Sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat. Maka dari itu, kehadiran listrik tidak hanya sebagai penerangan, tetapi juga bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, baik itu rumah tangga maupun industri kecil,” tambahnya.
General Manager PLN UID Kalselteng Muhammad Joharifin mengatakan, dengan bersinergi akan ada efisiensi dan efektivitas.
“Jangan sampai PLN berjalan sendiri, investor juga berjalan sendiri, sehingga seolah-olah tidak ada titik temu keduanya,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia menyebut forum tersebut adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk mempertemukan keduanya. “Sehingga antara rencana PLN dengan investor akan menjadi lebih efektif dan efisien ke depan,” lanjutnya.
Forum tersebut dinilai sangat penting dan sangat strategis sebagai jembatan antarkeduanya. Mengingat Kalteng juga merupakan daerah yang cukup luas dan memiliki investor yang tak kalah banyak.
“Investor tidak hanya ada di kota-kota, tetapi juga di pelosok daerah. Maka dari itu, kami juga akan menyiapkan infrastruktur hingga ke pelosok,” terangnya.
Menurutnya, PLN tidak bisa melakukan itu sendiri. Perlu ada kerja sama dari investor dan pemerintah daerah.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sri Widanarni yang membuka secara resmi kegiatan tersebut, juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan itu. “Kami harap ini dapat menjadi wadah strategis untuk mendorong investasi di Kalimantan Tengah,” ucapnya.
Dikatakannya, rasio desa berlistrik (RD) dan rasio elektrifikasi (RE) saat ini terus meningkat. “Sampai November 2023, RD menjadi 74,35 persen dan RE 94,81 persen. Ditargetkan tahun 2026 seluruh desa di Kalteng teraliri listrik,” ujarnya.
Dengan progres pembangunan kelistrikan yang menggembirakan itu, diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi para investor untuk membangun bisnis dan usaha.
“Tentunya untuk menumbuhkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kalteng,” lanjutnya.
Mengingat saat ini Pemprov Kalteng tengah gencar melaksanakan berbagai program pembangunan. Mulai dari pembangunan infrastruktur, program strategis nasional food estate, program shrimp estate, hilirisasi industri silika, layanan pendidikan, peningkatan layanan kesehatan, hingga rencana pendirian perguruan tinggi vokasi berbasis keunggulan daerah. (zia/ce/ala/kpfm)